Pergerakan dari Greenback yang sudah bergerak ada di kisaran tingkat tertingginya melawan Yen terlihat untuk awal sesi perdagangan untuk hari Kamis (27/10/16). Akan tetapi masih kalah dengan penguatan yang terjadi pada Sterling dengan Euro. Dimana dua mata uang tersebut mendapatkan dukungan berasal dari kenaikan imbal hasil obligasi.
Kini dari Dollar AS berhasil lebih tinggi 0,15% melawan Yen Jepang menuju ke tingkat 104.64 berada di pagi ini, berhasil naik ke tingkat tertinggi dalam tiga bulan untuk di angka 104.875 yang sudah terlihat tercapai pada hari Selasa kemarin. Akan tetapi di dalam TF atau time frame satu jam, USDJPY yang terlihat landai ke harga 104.422.
Untuk di pairing EURUSD stabil untuk penurunan tipis level 1.0909 meskipun di hari sebelumnya berhasil naik 0,2%. Kini dari kinerja Euro yang masih jauh dari tingkat terendahnya 7 bulan yang berada di kisaran 1.0851 yang sudah berhasil di catatkan pada hari Selasa kemarin, dimana Dollar berhasil mendapatkan momentum melawan mata uang mayor yang lainnya karena ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed. Dimana di ekspektasikan bakal di naikkan untuk akhir tahun nanti.
Euro sendiri sudah sempat terdukung dari kenaikan yield obligasi Jerman berada di tingkat tertinggi dalam empat bulan berada di sesi perdagangan hari sebelumnya. Sedangkan dari obligasi kawasan Euro telah naik 7-9 basis poin sehari sebelum adanya aksi sell off British gild berada di seantero kawasan zona euro.
Dari Yield Bund yang bertahan di level terendah selama dalam beberapa tahun terakhir oleh bank sentral Eropa dalma rangka kebijakan moneter yang agresif.
GBPUSD yang terlihat tergelincir berada di sesi awal hari ini, menuju ke tingkat 1.2213 dari angka 1.2250. Diketahui bahwa Euro dan juga Sterling mendapaktan dukungan dari aksi Buy Back. Dari kenaikan imbal hasil ini masih mendukung dua mata uang mayor tersebut.