ECB Sinyalkan Perpanjangan QE, Greenback Pangkas Kerugian

Berita Forex

Setelah sempat tertekan hingga ke level terendah 3 minggu, Dolar AS berhasil bangkit dan menguat terhadap mata uang mayor lainnya. Momen kembalinya Greenback dipicu oleh keputusan European Central Bank (ECB) yang memperpanjang masa berlaku program pembelian asetnya. Di sisi lain, USD juga mendapat dukungan dari berita forex tentang laporan jobless claims yang memenuhi ekspektasi.

Fokus pasar dan berita forex sore ini (8/12) ramai dipusatkan ke Zona Euro, untuk menyambut pernyataan ECB selepas pertemuan para anggotanya. Dalam pengumuman yang dirilis, Bank Sentral Eropa tersebut menyatakan jika penerapan Quantitative Easing (QE) akan dilakukan hingga Desember 2017 atau lebih jika perlu, melebihi target awal yang mematok bulan Maret 2017 sebagai batas habis masa berlaku kebijakan moneter longgar.

ecb perpanjang qe

Sementara mengenai suku bunga acuan, ECB memilih untuk mempertahankannya di level rendah nol, sesuai dengan ekspektasi para analis. Tak pelak, putusan ECB terkait QE menjadi pukulan berat bagi Euro, yang langsung terseret jatuh 0.43%. Ketika berita forex ini ditulis, EUR/USD sudah melemah ke level 1.0712, merosot dari high sesi sebelumnya di 1.0873. Padahal, Euro sempat mencatat pergerakan yang mengesankan selepas terjungkal oleh hasil referendum Italia.

Analis: Reli Euro Sudah Sepatutnya Berakhir
Berakhirnya reli EUR/USD rupanya sudah diproyeksi oleh para analis, tepatnya sebelum ECB mengumumkan keputusannya. Alessio de Longis dari Oppenheimer Funds menyebutkan bahwa, sangat berisiko bagi Euro untuk terus menguat jika rilis kebijakan ECB tepat seperti yang diperkirakan. “Menurut pengamatan kami, ini sudah waktunya bagi reli Euro untuk berakhir. Kami masih yakin jika Euro akan semakin menyusut hingga awal tahun depan. Apabila Dolar AS terus melesat di tahun 2017, maka sangatlah mungkin bagi Euro untuk turun melampaui level paritas,” demikian ungkapnya dalam berita forex Investing.
Jobless Claims Sesuai Ekspektasi, USD Tunggu Putusan The Fed
Kebijakan ECB tampaknya tidak menjadi satu-satunya alasan memudarnya Euro malam ini. Dari negeri Paman Sam, ada berita forex yang mengabarkan rilis data klaim tunjangan pengangguran. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan adanya peningkatan jumlah penduduk sebesar 10,000 jiwa, yang mengungkit angka jobless claims untuk pekan lalu ke level 258,000. Meski bertambah, angka klaim tunjangan pengannguran dari berita forex tersebut tak memicu reaksi negatif bagi USD karena tampil sesuai prediksi.

Selain rilis data ekonomi, Greenback saat ini juga masih dipengaruhi sentimen terhadap potensi kenaikan suku bunga The Fed. Sebagaimana yang telah dilaporkan dalam berita forex beberapa hari terakhir, anggota FOMC akan bertemu minggu depan untuk membahas arah kebijakan Bank Sentral berikutnya. Momen ini pun dinanti-nanti sebagai saat dinaikkannya suku bunga AS, setelah tepat di akhir tahun lalu, The Fed mengambil langkah serupa sebagai kebijakan liftoff.