Dollar Menguat Melawan Euro Pasca Laporan Kebijakan ECB

Berita Forex

Dollar Menguat Melawan Euro Pasca Laporan Kebijakan ECB

Pergerakan dari Greenback (Dollar AS) kini bergerak tegak ada di sesi perdagangan hari ini, Jumat (21/10/16) menggenapkan pendapatan minggannya melawan beberapa mata uang mayor. Sehubungan dengan lemahnya mata uang Euro ke tingkat rendahnya dalam 4 bulan setelah bank sentral Eropa (ECB) tidak menghiraukan semua spekulasi tapering stimulus. EURUSD yang terpantau terus menurun, dari tingkat 1.0925 dan menjadi ada di kisaran 1.0902 telah turun sampai dengan 0,4% ke tingkat rendahnya semenjak 24 Juni.

Mario Draghi, Presiden bank sentral Eropa yang kini masih membuka lebar adanya opsi pelonggaran kebijakan dan menekankan bahwa kenaikan inflasi yang din anti-nantikan oleh kawasan Euro berada di dalam predikat yang substansial dalam akomodasi moneter. Ini yang sudah membuat pasar tidak mempunyai suatu alasan percaya kepada ECB yang sudah siap dalam memangkas program pembelian obligasinya yang sebesar 1,7 triliun Euro.

“Kami sendiri harapkan pembicaraan yang lebih lanjut terkait dengna beberapa isu tapering berada di pertemuan bulan Desember yang akan datang, yang mana akan banyak memberikan prediksi  yang bakal di umumkan. Untuk saat ini, pasar yang masih mendapatkan sinyal yang dovish terkait masalah spekulasi tapering,” terang dari seorang analis dari Rabobank kepada laman Reuters.

Data yang berbeda dengan di Eropa, kini dari Amerika Serikat mendapatkan data sebaliknya. Data ekonomi domestic AS justru di laporkan membaik, dengan penjualan rumah yang berhasil melonjak di bulan September setelah dalam dua bulan secara berturut-turut mendapatkan kemerosotan. Adapun data ini memberikan keyakinan kepada para pelaku pasar akan kenaikan suku bunga the Fed untuk bulan Desember akhir tahun nanti.

Adapun data terpisah berasal dari AS, dimana di laporkannya klaim penangguran mingguan terbaru mereka. Di dalam laporannya, menjadi kali pertamanya klaim pengangguran AS telah naik melebihi perkiraan para ekonom di angka 260.000. akan tetapi kini pasar masih yakin kalau pasar tenaga kerja bakal menguat lagi.