Dolar AS Sukses Manfaatkan Momentum Kebijakan ECB

Berita Forex

USD kembali menguat terhadap mata uang mayor lain di sesi trading Jum’at (9/12) ini, seiring dengan berlanjutnya reaksi pasar atas kebijakan terbaru ECB. Tak ada berita forex high impact yang dinanti Greenback malam ini, selain rilis laporan sentimen konsumen AS yang diprediksi membaik dari perolehan sebelumnya.

dolar as momentum

Dolar AS tercatat berhasil memaksimalkan momentum pelemahan Euro yang dipicu berita forex berdampak besar Kamis kemarin (8/12). Dalam konferensi pers usai pertemuan dewan anggota ECB, Mario Draghi mengungkapkan jika program QE akan diperpanjang hingga 9 bulan lebih lama dari tenggat waktu awalnya. Selain itu, Pimpinan Bank Sentral Eropa tersebut juga mengumumkan pemangkasan jumlah anggaran untuk program pembelian aset, dari 80 miliar Euro menjadi 60 milyar Euro per bulan. Di saat yang sama, ECB juga menyatakan bahwa tak ada perubahan apapun terhadap tingkat suku bunga acuan.

Satu aspek yang mengganjal dari pernyataan Draghi kemarin adalah, adanya indikasi perpanjangan QE kembali jika Bank Sentral merasa perlu. Sebagai informasi, program pembelian aset ECB pada awalnya direncanakan berakhir Maret 2017. Akan tetapi, pengumuman terbaru dari berita forex kemarin telah mengkonfirmasikan langkah ECB yang tak gentar melanjutkan kebijakan moneter longgar hingga Desember tahun depan. Dengan disiratkannya kemungkinan perpanjangan QE lagi, maka ECB telah memicu kekhawatiran tentang berlanjutnya program pembelian aset hingga waktu yang belum bisa dipastikan.

Euro Terhempas, Greenback Ambil Kesempatan
Menyusul keputusan yang cukup menggemparkan dari ECB, Euro langsung terpapar sentimen negatif pasar yang mendorongnya jatuh. Pergerakan terbaru pair EUR/USD memperlihatkan pelemahan sebanyak 0.50% ke level 1.063, poin terendah sejak 5 Desember lalu.

Di sisi lain, Dolar AS kembali berada di atas angin dan memantapkan posisinya terhadap mata uang-mata uang mayor. Selain Euro, Yen Jepang dan Swissy juga tak berdaya melawan USD. Pantauan berita forex investing menyebutkan, USD/JPY berhasil melonjak 0.75% ke 114.85, sementara USD/CHF terdongkrak naik 0.20% ke level 1.10183.

Walaupun begitu, Aussie dan Loonie masih gigih menunjukkan perlawanan, terlihat dari penguatan AUD/USD sebanyak 0.12% ke 0.7471, dan kemunduran USD/CAD sebesar 0.14% ke poin 1.3173. Sementara terhadap Sterling dan Kiwi, Greenback cenderung stabil. GBP/USD anteng di kisaran 1.2582, sementara dalam berita forex terkait, NZD/USD terpantau sedikit meredup 0.08% ke 0.7169.

Berita forex selanjutnya yang dinanti Dolar AS adalah rilis data sentimen konsumen. Indikator tersebut juga akan meluncur bersamaan dengan laporan-laporan ekspektasi konsumen dan proyeksi inflasi Michigan. Sentimen konsumen diperkirakan tumbuh ke 94.5, meninggalkan hasil sebelumnya di 93.8. Sementara itu, ekspektasi konsumen juga diharapkan menguat ke level 87.0, lebih baik dari raihan 85.2 di periode sebelumnya.

Hingga berlangsungnya pertemuan FOMC minggu depan, sentimen terhadap USD akan terus bergejolak karena menanti keputusan suku bunga The Fed. Sebagaimana diungkap dalam berita forex akhir-akhir ini, investor terus mendorong keyakinan mereka akan kemungkinan terjadinya pengetatan kebijakan moneter dari Bank Sentral AS. Hal inipun tercermin dari tingkat probabilitas Fed yang sudah mencapai angka sempurna 100%.