Dolar Mundur Dari Puncak 14 Tahun, Euro Merangkak Naik

Berita Forex

dolar-komoditas-ditekan-oleh-terhambatnya-reli-harga-susu-dan-minyak

Perdagangan di pasar forex hari Rabu (21/12) menyeret Dolar AS mundur dari puncak 14-tahun yang dicapainya pada hari Selasa. Mata uang-mata uang mayor pun nampak sedikit pulih dari tekanan reli Dolar, termasuk Euro. Sementara Krona Swedia (SEK) sukses mencatat kenaikan paling tajam dalam enam pekan.

Gegara Penguatan Krona Swedia
Nilai Krona Swedia, termasuk diantara mata uang yang jarang diperdagangkan di pasar forex, melesat setelah bank sentralnya memutuskan untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih jauh. Suku bunga dibiarkan tetap pada -0.50%, tetapi program pembelian obligasinya diperluas. Gubernur Riksbank, Stefan Ingves, memutuskan untuk menggunakan hak suara untuk pertama kalinya sejak 2008 demi memuluskan perluasan tersebut, karena hasil voting anggota rapatnya menunjukkan situasi terbelah sempurna.

Penguatan SEK berkontribusi utama bagi kemunduran Dolar AS, dengan indeks Dolar di awal sesi Asia hari Kamis berada pada 102.980, di bawah rekor tinggi Selasa di angka 103.65. Para trader forex sebelumnya bertaruh bahwa bank sentral akan mulai mengakhiri pelonggaran moneter sehubungan dengan mengetatnya utang perumahan dan pinjaman sektor swasta; berkebalikan dengan putusan yang dimunculkan Riksbank.

Bukan hanya menguat terhadap Dolar, Krona pun naik 0.7% ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan versus Euro. Namun demikian, EUR/USD berhasil merangkak naik dari level terendah 14 tahun-nya ke atas $1.04. Saat berita ini ditulis, EUR/USD nyaris flat pada 1.0430. Sebelumnya pair paling populer di pasar forex ini sempat menyentuh 1.0352, level terendahnya sejak Januari 2003.

Amati Bank Eropa Dan Indeks Dow Jones
Dengan tak adanya rencana rilis data ekonomi berdampak besar menjelang libur Natal 2016, maka pelaku pasar berpaling pada faktor-faktor yang biasanya berdampak menengah. Diantaranya adalah pengamatan pada penanganan bank bermasalah Italia, Montei dei Paschi di Siena, yang membutuhkan dana segar sebesar 5 milyar Euro sebelum pergantian tahun. Selain itu, para analis menyatakan bahwa Dolar AS bisa melanjutkan reli bullish-nya apabila indeks Dow Jones Industrials Average (DJIA) berhasil menggapai level psikologis 20,000, menyeret Euro kembali ke paritas.

Kit Juckes dari bank kawakan Perancis Societe Generale mengungkapkan optimismenya pada Reuters, “Euro di tengah pertempuran antara tekanan short-covering dan kemelut politik. Ekonomi tak masuk dalam perhitungan sama sekali. Jika Dow 20,000 hanyalah angka tapi tetap menjadi sebuah magnet, (maka) paritas Euro dengan Dolar pun akan menjadi magnet serupa. Kita akan sampai di sana (paritas Euro/Dolar) dan bersorak kegirangan dalam waktu dekat.”

Namun untuk saat ini, Dolar bukan hanya mundur sejengkal terhadap Euro. USD/JPY melandai 0.3% ke 117.50, meski pada tanggal 15 Desember lalu sempat menyentuh level tinggi 10 bulannya di 118.66. Yield obligasi AS 10-tahunan pun melorot ke 2.55%, terpangkas 10 basis poin dari rekor tertinggi dua tahun yang dicapainya minggu lalu.