EUR/USD : Dolar AS merosot pada hari Selasa sementara yuan China stabil. Indeks dolar AS, yang diukur terhadap greenback pada enam mata uang utama, turun 0,25% menjadi 94,95 per 11:13 ET (15:13 GMT).
Ketidakpastian perdagangan telah mendorong greenback dalam beberapa bulan terakhir, walaupun ekonomi AS terlihat lebih kuat, tetapi dolar gagal menembus di atas level 95,5.
Pada hari Jumat, Cina memperingatkan akan memberlakukan tarif hingga $ 60 miliar barang AS sebagai tanggapan terhadap rencana Gedung Putih untuk mengusulkan tarif 25% bukannya 10% pada $ 200 miliar barang impor Cina. Yuan Cina sedikit pulih, tetapi masih mendekati terendah 15 bulan karena kekhawatiran terhadap perang dagang, dengan USD/CNH turun 0,55% menjadi 6,8280.
Dolar melemah terhadap yen safe-haven, dengan USD/JPY menurun 0,19% menjadi 111,20. Dalam masa ketidakpastian, investor cenderung berinvestasi dalam yen Jepang, yang dianggap sebagai aset yang aman selama periode penghindaran risiko.
Baca juga : Analisa Forex Setelah NFP dan Rapat RBA: Prospek AUD/USD Masih Bearish
Euro lebih tinggi setelah dolar jatuh, dengan EUR/USD naik 0,35% menjadi 1,1595.
Sterling juga lebih tinggi, dengan GBP/USD naik 0,07% ke 1,2952, meskipun khawatir atas kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan.
Lira Turki merosot karena mendekati rekor terendah pada Senin di tengah pertikaian diplomatik dengan AS USD/TRY turun 1,49% menjadi 5,2518.
Baca juga : Analisa Forex: EUR/USD Menuju Level Terendah Tahunan
Dolar Australia pulih dengan AUD/USD naik 0,51% ke 0,7425, sementara NZD/USD naik 0,09% ke 0,6738. Loonie melemah terhadap greenback, dengan USD/CAD naik 0,08% ke 1,3014.
Sumber : investing.com