Dolar Goyah Di Level Tinggi, Nantikan Berita Selanjutnya

Berita Forex

dolar-goyah-di-level-tinggi-nantikan-berita-selanjutnya

Dolar terpantau agak goyah dalam perdagangan versus kebanyakan mata uang mayor lainnya dalam perdagangan hari Senin (28/11). Di tengah suasana trading yang cenderung sepi karena sedikitnya rilis data, Dolar masih ditopang oleh ekspektasi akan meningkatnya belanja fiskal di era Trump dan harapan bakal dinaikkannya suku bunga Federal Reserve bulan depan.

EUR/USD Berdebar-debar Hadapi Referendum Italia
EUR/USD diperdagangkan di kisaran 1.0600an, hanya mengalami sedikit perubahan dibanding minggu lalu. Pergerakan pair tersebut diperkirakan akan terbatas menjelang pertemuan penting OPEC tentang rencana pembatasan produksi pertengahan minggu ini dan referendum konstitusi Italia di akhir pekan.

Pada tanggal 4 Desember, warga Italia dijadwalkan untuk memberikan suaranya dalam sebuah referendum yang bakal menentukan apakah mereka ingin merombak konstitusi nasional mereka atau tidak. Perubahan konstitusi akan membantu Perdana Menteri Matteo Renzi untuk menerapkan reformasi ekonomi yang sangat dibutuhkan Italia. Sedangkan jika pilihan “No” memenangkan suara, maka sang PM telah berjanji akan mengundurkan diri. Referendum ini dipandang sebagai “proxy” berkaitan dengan apakah Italia ingin tetap tinggal dalam kesatuan Uni Eropa atau tidak, karena kemunduran PM Renzi akan membuka jalan bagi partai rivalnya yang anti-Uni Eropa untuk mendominasi panggung politik setempat.

Kebanyakan hasil survei baru-baru ini menunjukkan bahwa mayoritas orang Italia tidak menyetujui perubahan konstitusi.

USD/CAD Dijegal Kenaikaan Harga Minyak
Sementara itu, Greenback anjlok versus Dolar Kanada akibat kenaikan mendadak harga minyak. USD/CAD kini diperdagangkan di kisaran 1.3411, meski akhir minggu lalu sempat menyentuh 1.3534. Pekan lalu, harga minyak loyo karena adanya indikasi bahwa Irak dan Iran bakal mangkir dari rencana pembatasan produksi yang telah dicanangkan sejak September. Akan tetapi, pada hari Senin muncul berita bahwa Irak akhirnya bersedia. Hal ini memicu harga minyak mentah berjangka meroket seketika serta mendorong Dolar Kanada menguat.

Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) akan menggelar rapat di Wina pada hari Rabu guna membahas koordinasi rencana pembatasan produksi bagi ke-14 negara anggotanya dan negara non-anggota Rusia. Pembatasan tersebut dipandang penting untuk mengendalikan limpahan surplus yang melanda pasar minyak dan memaksa harga mangkrak di level rendah dalam dua tahun terakhir.

Pergerakan pair-pair mata uang lainnya pun mengindikasikan mengendurnya kekuatan Dolar. GBP/USD melorot nyaris satu persen ke level 1.2398, tetapi kini sudah mulai merangkak naik lagi ke 1.2411. Saat berita ini ditulis, USD/JPY melandai ke 111.95, sementara USD/CHF mendarat di 1.0131. Dolar Australia dan Dolar New Zealand pun menanjak sejengkal, dengan AUD/USD naik 0.48% ke 0.7480 dan NZD/USD ke 0.7075. Indeks Dolar, yang memantau kekuatannya versus enam mata uang mayor lainnya, menurun tipis ke 101.48 dari puncak tertinggi 14-tahun di 102.12 yang tercapai hari Kamis lalu.