Dolar Awali Desember Dengan Pelemahan Akibat Buruknya NFP

Berita Forex

dolar-awali-desember-dengan-pelemahan-akibat-buruknya-nfp

Nilai Dolar AS menurun pada hari Jumat lalu (2/12) akibat perlambatan tak terduga dalam data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang mengejutkan pasar setelah serangkaian laporan positif beberapa hari sebelumnya. Indeks Dolar AS melorot 0.3% sepanjang masa perdagangan hari itu, dan mata uang itu sendiri terpantau melemah terhadap Yen. Dolar pun ditutup pada 1.0667 versus Euro, hanya sedikit lebih tinggi dari angka 1.0661 yang tercapai pada hari Kamis. Terhadap Pounds pun, kondisinya tak jauh berbeda.

NFP Hanya Naik Moderat, Gaji Malah Melambat
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan bahwa Non Farm Payrolls (NFP) hanya meningkat sebanyak 178,000 di bulan November (seasonally adjusted). Tingkat pengangguran jatuh ke 4.6%, terendah dalam nyaris satu dekade terakhir, tetapi disertai oleh perlambatan laju kenaikan gaji. Average Hourly Earnings jatuh 0.1% dibanding Oktober, sementara pertumbuhan upah secara year-on-year juga melambat dari 2.8% ke 2.6%.

Terlepas dari buruknya data tersebut, antisipasi akan kenaikan suku bunga Federal Reserve bulan Desember tetap tinggi. Meski demikian, fokus sentimen pasar dan berita forex pada kejutan perlambatan pada kedua indikator gaji tersebut memicu kemunduran reli Greenback dalam pair-pair USD/JPY, GBP/USD, dan EUR/USD. Sebelumnya, Yen telah melorot hingga delapan persen terhadap Dolar dalam masa dua pekan pasca terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS berikutnya, mengalahkan kandidat partai Demokrat Hillary Clinton yang jadi favorit media.

Kepemimpinan Trump Mengawali Masa Gejolak
Di sisi lain, masa kepemimpinan Trump di Negeri Paman Sam ke depan agaknya akan terus diwarnai gejolak dan ketidakpastian, sebagaimana disinyalkan oleh hari-hari pasca pilpres saat ini. Akhir minggu lalu dikabarkan, penghitungan ulang di negara bagian Wisconsin yang dilakukan atas tuntutan Jill Stein, kandidat presiden lain dari Green Party, memunculkan fakta bahwa ada satu suara Electoral College yang perlu distribusikan pada Clinton, bukannya Trump.

Di benua Eropa, gerakan-gerakan ultra nasional yang makin naik pamor setelah kemenangan Trump di Amerika Serikat, kian menarik perhatian masyarakat yang kontra Uni Eropa, sehingga memunculkan kekuatiran akan kekukuhan kesatuan ekonomi-politik tersebut. Rakyat Italia saat ini tengah mengikuti referendum untuk reformasi konstitusi yang diproyeksikan akan memastikan juga apakah partai yang berkuasa akan dilengserkan oleh partai anti-Uni Eropa. Sejumlah pakar telah mewanti-wanti agar pelaku pasar berhati-hati pada gejolak pasar yang mungkin akan ditimbulkan oleh hasil event ini. Segera setelah voting selesai pada pukul 11 malam waktu setempat (10pm GMT), hasil Exit Poll akan diumumkan.