Greenback akhirnya terpeleset pada sesi trading Jum’at (2/12) malam lalu, setelah laporan upah dari Departemen Ketenagakerjaan AS mengaburkan sentimen para trader. Berita forex Investing mencatat pelemahan USD kini mulai tampak terhadap EUR. Dibanding close hari sebelumnya (1.0661), EUR/USD ditutup pada level yang lebih tinggi di hari Jum’at, yaitu pada poin 1.0667.
NFP Mengesankan, Pertumbuhan Gaji Justru Mengecewakan
Dirilis di hari yang sama, perkembangan data NFP dan Average hourly earnings untuk bulan November rupanya tak sejalan. Dalam berita forex tentang USD semalam, Non-farm payroll tumbuh sampai ke angka 178,000, melampaui ekspektasi kenaikan ke poin 175,000, dari perolehan bulan Oktober yang baru saja direvisi turun menjadi 142,000.
Di sisi lain, data upah yang merefleksikan pendapatan rata-rata per jam para pekerja di AS, jatuh 0.1% pada bulan November. Pertumbuhan gaji (y/y) pun melambat dari 2.8% ke 2.5%. Dengan hasil negatif di sisi data upah dan outlook positif yang diberikan NFP, tak ada kejelasan dari kondisi pertumbuhan di sektor tenaga kerja. Dari laporan berita forex yang memantau perkembangan USD selanjutnya, trader tampak menyikapi kerancuan itu dengan melepas posisi mereka terhadap Dolar AS.
Greenback Akui Kekalahan
Selepas diturunkannya data-data di atas, indeks USD yang mengukur kekuatan Greenback terhadap 6 mata uang mayor lain, memperlihatkan penyusutan sebanyak 0.3% ke level 91.30. Tak hanya melawan Euro, USD juga terpantau melemah terhadap Yen Jepang. Padahal, USD/JPY sebelum ini memancarkan tren bullish berkelanjutan yang sangat kuat pasca kemenangan DOnald Trump 6 November lalu. Dalam berita forex Investing, pair tersebut dicatat anjlok 0.45% ke 113.59.
Sementara itu, GBP/USD mengukir peningkatan cukup menakjubkan, dengan tumbuh sebanyak 0.44% ke 1.2649. Sterling tampaknya berhasil memanfaatkan momentum dari pernyataan Menteri urusan Brexit, David Davis, yang dalam berita forex beberapa hari lalu dilaporkan menyatakan ketersediaan pemerintah untuk mempertimbangkan tentang pembayaran kontribusi ke single market Uni Eropa.
Berpotensi Ditunjang Ekspektasi Suku Bunga
Greenback diyakini akan kembali mendapat dukungan tak lama lagi. Berita forex Reuters melaporkan bahwa sebagian besar trader masih meyakini jika The Fed akan menaikkan suku bunga bulan ini. Tingkat probabilitas di papan monitor FedWatch CME hanya turun sebanyak 2%, tepatnya dari 95% ke 93%, setelah rilis serangkaian data tenaga kerja Jum’at malam lalu.
Informasi yang tersirat dalam berita forex itu menyebutkan bahwa para pengamat sangat mencermati tingkat pengangguran yang berhasil turun ke 4.6%. Pada level tersebut, perekonomian AS dikhawatirkan tak akan sanggup lagi menopang risiko dari tekanan harga. Itulah mengapa, pengetatan kebijakan bisa menjadi langkah tepat yang selanjutnya diambil oleh Bank Sentral AS.