Carney BoE: Risiko Brexit Bagi Perbankan Eropa Lebih Besar

Berita Forex

carney-boe-risiko-brexit-bagi-perbankan-eropa-lebih-besar

Pound Sterling melonjak pada hari Kamis dini hari ini (12/1) akibat pelemahan Dolar AS pasca konferensi pers Donald Trump, tetapi sempat selip ke level low Oktober 2016 pada hari Rabu. Pasalnya, kekhawatiran mengenai proses Brexit kembali mengemuka pada diskusi gubernur Bank of England (BoE), Mark Carney, dengan Treasury Select Commitee di Inggris.

Proses Brexit Akan Lebih Pahit
Gubernur bank sentral Inggris tersebut menyatakan bahwa risiko stabilitas finansial terkait Brexit ialah lebih besar bagi Eropa dibanding Inggris, dengan sistem perbankan Eropa di tengah risiko lebih tinggi dibanding perbankan Inggris. Carney menambahkan bahwa ia menyarankan agar ada negosiasi masa transisi lebih dari dua tahun, dimulai dari saat Article 50 diajukan. Jika tidak, maka BoE akan perlu bekerja untuk memitigasi konsekuensi sebaik mungkin.

Isu Brexit juga disoroti oleh laporan-laporan media Inggris. Dalam sebuah laporan di The Guardian, disebutkan bahwa pemerintah Inggris agaknya akan kalah dalam sebuah kasus yang tengah diadili di Mahkamah Agung. Beberapa bulan lalu, Pengadilan Tinggi telah memutuskan bahwa pemerintah Inggris perlu mendapatkan persetujuan parlemen lebih dulu dalam proses negosiasi keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Hal ini berpotensi mempersulit kerja pemerintah dalam mencapai deadline yang telah ditentukan, sehingga diajukan banding ke Mahkamah Agung. Kini, nampaknya ada indikasi bahwa 7 dari 11 hakim yang menduduki kasus ini akan mempertahankan putusan Pengadilan Tinggi, yang mana ini berarti proses Brexit akan lebih pahit.

Data Ekonomi Inggris Mulai Melonggar
Di sisi lain, data ekonomi Inggris yang selama ini nampak cerah, mulai tersendat. Data-data yang dilaporkan hari Rabu cenderung beragam. Produksi Manufaktur dan Produksi Industri bulan November, masing-masing tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi dalam hitungan month-over-month maupun year-on-year. Namun demikian, defisit Neraca Dagang membengkak dari -9.89 Milyar menjadi -12.16 Milyar, jauh di atas ekspektasi -11.20 Milyar. Output Sektor Konstruksi pun menyusut sebanyak -0.2% MoM pada bulan November, meski masih tumbuh 1.5% secara YoY (di bawah ekspektasi 2%, tetapi lebih dari 0.7% yang tercapai di periode sebelumnya).

Faktor-faktor tersebut membebani outlook Pound Sterling jangka menengah dan panjang, meski dalam jangka pendek kemungkinan masih dipengaruhi oleh pelemahan Dolar AS pasca konferensi pers Donald Trump. Dalam konferensi pers tersebut, Trump tak menyebutkan apa-apa tentang stimulus fiskal yang diharapkan oleh pasar, sehingga memupuskan ekspektasi inflasi; sebaliknya ia malah menyinggung soal pajak perbatasan yang berpotensi meningkatkan risiko dagang dengan negara-negara partner AS. Padahal, ekspektasi akan stimulus fiskal itu lah yang telah mengipasi Dolar untuk reli sejak terpilihnya ia dalam pilpres 2016.