Bank Indonesia Tetap akan Mempertahankan Tingkat Suku Bunga
Bank Indonesia tetap mempertahankan dan tidak mengubah kebijakan leverage mengingat munculnya prospek yang lebih dovish dari Federal Reserve dan rupiah yang telah stabil.
Bank sentral menghentikan langkahnya untuk sementara waktu karena Rupiah tetap stabil
Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga kebijakan dengan nilai yang tidak tersentuh pada permulaan tahun ini, sebuah langkah besar yang sesuai dengan harapan pasar, setelah Gubernur Perry Warjiyo mengambil nada dovish dengan mengatakan bahwa tingkat suku bunga utama telah “mendekati puncak”.
Dengan asumsi bahwa The Fed diperkirakan tidak akan melakukan pergerakan yang agresif pada tahun 2019 ini apabila dibandingkan dengan 2018 lalu, bank sentral merasa masih memiliki ruang untuk menahan diri dari kenaikan suku bunga dengan rupiah Indonesia (IDR) menjadi salah satu mata uang yang memiliki kinerja terbaik untuk tahun ini.
Mengurangi selera impor dan stabilitas IDR
Bank Indonesia juga menyatakan bahwa mereka akan bekerja dengan pemerintah nasional untuk mengendalikan defisit neraca berjalan, mengingat adanya tren pelambatan impor akhir-akhir ini, meskipun Bank Indonesia mengakui bahwa pertumbuhan ekspor mungkin akan tetap ‘hangat’ dalam waktu dekat, mengingat sedang terjadinya perlambatan pertumbuhan global. Lonjakan impor dan pelebaran transaksi berjalan yang tajam ditandai sebagai alasan jatuhnya rupiah pada 2018 lalu.
Baca juga: Bank Indonesia Waspada Mengelola Volatilitas Rupiah
Gubernur Warjiyo bersumpah untuk melindungi dan menjaga nilai rupiah agar tetap sejalan dengan fundamental ekonomi dan akan tetap waspada terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jalur mata uang tersebut. Bank sentral juga memperkirakan bahwa mata uang ini akan tetap stabil secara luas dengan bias yang menguat untuk tahun ini.
Prospek dovish
Dengan inflasi yang diperkirakan akan tetap berada dalam target rata-rata yaitu antara 2,5% - 4,5% untuk tahun ini, dan rupiah mengungguli sebagian besar wilayah Asia lainnya, bank sentral membiarkan suku bunga tetap pada nilai 6,00% pada pembukaan tahun ini. Dengan kemiringan dovish pada hari Rabu lalu dan stabilitas rupiah baru-baru ini, kami memperkirakan bahwa BI akan tetap dovish kecuali jika kami melihat pembalikan tajam dalam lintasan mata uang dalam beberapa bulan ke depan.
Sumber: ing.com