Capital Adequacy Ratio (CAR), yang juga dikenal sebagai rasio kecukupan modal untuk mengatasi kemungkinan risiko kerugian, mengukur kemampuan suatu perbankan melalui modal dan asetnya. CAR digunakan untuk melindungi para nasabah dan menjaga stabilitas maupun efisiensi sistem keuangan di seluruh dunia. Secara umum semakin besar nilai CAR yang dimiliki oleh suatu perbankan, maka semakin baik pula kemampuan perbankan dalam tingkat keamanan dan pemenuhan kewajibannya.
Cara Perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR)
Nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) diperoleh dengan cara membagi total modal dengan aset tertimbang menurut risiko (ATMR). Modal yang digunakan untuk menghitung Capital Adequacy Ratio (CAR) terbagi menjadi dua tingkat.
Modal Tingkat Pertama
Modal tingkat pertama, atau modal inti, terdiri dari modal ekuitas, modal saham biasa, aset tak berwujud, dan cadangan pendapatan yang diaudit. Modal tingkat satu digunakan untuk mengatasi kerugian dan perbankan tidak perlu sampai menghentikan operasinya.
Modal Tingkat Kedua
Modal tingkat kedua terdiri dari laba ditahan yang tidak diaudit, cadangan yang tidak diaudit, dan cadangan kerugian umum. Modal ini mengatasi kerugian jika terjadi penutupan perusahaan atau likuidasi.
Kedua tingkat modal ditambahkan bersama dan dibagi dengan aset tertimbang menurut risiko untuk menghitung CAR. Aset tertimbang menurut risiko dihitung dengan melihat pinjaman bank, mengevaluasi risiko dan kemudian diberi bobot.
Rasio Minimum Untuk Aset Tertimbang Menurut Rasio (ATMR)
Saat ini, rasio minimum modal terhadap aset tertimbang menurut risiko adalah delapan persen di bawah Basel II dan 10,5 persen di bawah Basel III. Nilai CAR yang tinggi berada di atas persyaratan minimum berdasarkan Basel II dan Basel III.
Nilai CAR minimum memiliki peranan yang sangat penting agar bank dapat dipastikan memiliki cadangan modal yang cukup untuk mengatasi kerugian yang mungkin saja terjadi sebagai salah satu bentuk antisipasi kerugian yang lebih besar hingga menggunakan dana nasabah sampai bangkrut.
Misalnya, bank ABC memiliki modal inti sebesar $ 10 juta dan modal tingkat dua sebesar $ 5 juta. Bank tersebut memiliki pinjaman yang telah ditimbang dan dihitung sebesar $ 50 juta. Nilai CAR bank ABC adalah 30 persen (($ 10 juta + $ 5 juta) / $ 50 juta). Kesimpulannya, bank ABC memiliki CAR yang tinggi sehingga dapat dianggap aman. Bank ABC memiliki kemungkinan kecil untuk bangkrut meskipun terdapat kerugian yang muncul secara tak terduga.
Sumber: investopedia.com