Antisipasi Tapering ECB, Ini Dia 4 Hal Yang Perlu Anda Perhatikan
Setelah cukup lama ‘bermain-main’ dengan kemungkinan pengurangan stimulus, Bank Sentral Eropa (ECB) kencang dirumorkan untuk benar-benar mengumumkan tapering tersebut pada rapat kebijakan 14 Juni 2018. Berawal dari rumor media, kabar tersebut semakin dikipasi oleh 3 pejabat penting ECB yang mengutarakan komentar hawkish tentang kemungkinan tapering bank sentral.
Untuk mengantisipasi kebijakan penting yang pastinya bisa menggerakkan EUR/USD secara signifikan, berikut 4 hal yang bisa Anda waspadai:
1. Kapan Tapering Akan Diumumkan?
Rencana tapering ECB telah diisukan bahkan sejak tahun 2017 silam. Namun hingga mendekati pertengahan tahun 2018, Bank Sentral Eropa tersebut tampak belum merealisasikan proyeksi pasar. Pada Juli 2017, Reuters mengadakan survei yang mengumpulkan pendapat para ekonom tentang hasil rapat kebijakan pada bulan September tahun itu. Hasilnya, 47% memperkirakan pengumuman tapering, 25% meyakini perpanjangan QE dalam skala yang lebih kecil, 18% memandang tidak akan ada perubahan karena tapering akan diputuskan pada Oktober, dan 10% percaya tidak akan ada perubahan terhadap panduan arah kebijakan.
Faktanya, mayoritas ekonom Reuters ternyata salah menempatkan keyakinan, karena ECB ternyata memilih untuk mempertahankan kebijakan moneter longgar. Alasannya, Outlook inflasi Zona Euro masih dinilai tidak pasti. Langkah tapering ECB justru baru disinyalkan pada notulen rapat ECB yang rilis di awal tahun 2018.
Itupun dengan dibayangi oleh komentar-komentar dovish dari beberapa petinggi ECB di beberapa bulan setelahnya. Salah satu contohnya datang dari komentar Vitor Constancio, Wakil Presiden ECB yang memandang perlunya mempertahankan Quantitative Easing untuk menghindari risiko apresiasi nilai Euro.
Dengan datangnya momen pertemuan para pembuat kebijakan di bulan Juni, pasar kembali ramai memperkirakan pengumuman tapering. Jika prediksi ini benar terlaksana, maka pelaku pasar bisa bersiap-siap untuk menerima kabar tapering pada 14 Juni mendatang.
2. Berapa Lama Tapering ECB Akan Berlangsung?
Jika ECB mengikuti contoh tapering The Fed, maka program pengurangan stimulus bisa dilakukan bertahap, tepatnya setiap bulan dan dalam jumlah kecil. Perkiraannya, tapering bisa berlangsung antara 6 hingga 12 bulan.
Kemungkinan lain, Bank Sentral Eropa bisa memilih untuk mengurangi pembelian dan melakukan peninjauan ulang setiap 3 bulan sekali. Langkah ini pernah diterapkan ketika ECB memotong besaran pembelian asetnya dari 80 miliar ke 60 miliar di bulan April 2017.
Beberapa analis memperdebatkan kelangkaan utang yang layak, terutama di Jerman, negara di mana sebagian besar pembelian aset dibuat. Hal ini bisa memacu ECB untuk melakukan tapering dengan lebih agresif.
Apapun langkah yang diambil ECB, pasar mungkin tidak akan mendapat tanggal pasti berakhirnya tapering Bank Sentral. Hal ini cukup wajar, mengingat ECB diyakini ingin memberikan ruang lebih untuk berjaga-jaga jika Outlook ekonomi Zona Euro memburuk di luar dugaan.
3. Apakah Tapering ECB Dibarengi Kenaikan Suku Bunga?
Ketika ECB pertama kali gencar dikabarkan bakal mengumumkan tapering pada tahun 2017, banyak investor menduga jika kenaikan suku bunga akan dilakukan pada pertengahan tahun 2018. Namun mengingat ECB ternyata baru digadang-gadang melakukan tapering pada pertengahan 2018, maka perkiraan waktu kenaikan suku bunga ECB tentu mengalami kemunduran.
Di sisi lain, ada pula beberapa pihak yang meyakini jika kenaikan suku bunga setelah tapering akan menjadi langkah yang terlalu agresif bagi ECB. Situasi ini cukup mengkhawatirkan, mengingat inflasi ECB yang sebenarnya cenderung melandai. Di samping itu, Bank Sentral sudah mengutarakan keinginan untuk melakukan langkah-langkah antisipatif guna meminimalkan reaksi pasar terhadap kebijakan tapering.
4. Bagaimana Cara ECB Mengatasi Reaksi Pasar?
Berbicara tentang antisipasi Bank Sentral untuk meminimalkan reaksi pasar, tentu ada berbagai kemungkinan tentang langkah ekstra yang mungkin diambil ECB setelah mengumumkan pengurangan stimulus. Mengapa upaya ini perlu? Menurut analisa Reuters, kenaikan Euro atau biaya pinjaman yang terlalu cepat dalam waktu singkat akan menciderai pemulihan ekonomi kawasan.
Salah satu tindakan yang paling memungkinkan adalah ECB yang menekankan jika tapering bukanlah kebijakan fix dan masih rawan perubahan, utamanya untuk mengakomodasi kemungkinan buruk dari efek pengetatan kebijakan moneter. Italia adalah negara paling terdampak negatif jika tapering ECB benar diimplementasikan.