Aksi Beli Dolar Australia Di Puncak Tertinggi 15 Bulan
Menyusul rilis data GDP (Gross Domestic Product) Amerika Serikat pada hari Jumat malam (28/Juli), berbagai mata uang mayor mengalami perubahan signifikan. Pasalnya, data yang buruk menjorokkan indeks Dolar AS ke level terendah 14 bulan. Namun, sebenarnya arus jual Dolar sudah berlangsung sejak beberapa hari sebelumnya. Hal ini terungkap dalam data Commitment of Trader (COT) yang dirilis oleh U.S. Commodity Futures Trading Commission (CFTC) mengenai total posisi trading spekulatif di bursa-bursa AS dalam periode sepekan yang berakhir tanggal 24 Juli lalu.
Dalam laporan COT CFTC tersebut, hampir semua mata uang mayor menunjukkan peningkatan posisi beli versus Dolar AS, meski total posisi trading netto masih beragam. Terutama layak menjadi sorotan adalah posisi beli Dolar Australia yang naik darii 51.4k ke 56.4k. Kelihatannya sedikit, tetapi sesungguhnya signifikan, karena ini merupakan level beli netto AUD tertinggi dalam 15 bulan terakhir. Dengan situasi ini, maka trader perlu berhati-hati kalau-kalau AUD sudah menemui titik jenuh beli (overbought).
Mata uang lainnya yang juga menunjukkan kenaikan posisi beli adalah Dolar Kanada; besarannya cukup drastis dari 8k menjadi 26.6k. Di sisi lain, Euro dan Dolar New Zealand menunjukkan sedikit penurunan posisi beli, tetapi total netto masih besar di sisi Long Position. Ini menyiratkan bahwa walau ada beberapa pihak yang mencoba profit-taking, tetapi Dolar masih dalam posisi lebih lemah dibanding ketiga mata uang tersebut.
Swiss Franc dan Yen Jepang, masih mencatatkan total posisi trading Short netto, tetapi jumlahnya berkurang. Untuk CHF dari -3.7k menjadi -1.6k, sedangkan untuk JPY dari -126.9k ke -121.5k. Keduanya masih menunjukkan kelemahan versus Dolar AS, tetapi ada tanda-tanda perubahan sentimen pasar.
Sementara itu, posisi Short pada GBP justru meningkat, dari -16.5k menjadi -26.2k. Nampaknya, ada peningkatan dalam pesimisme pasar mengenai prospek keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) secara damai. Hal ini dapat dimaklumi dengan berbagai tarik ulur yang terjadi di parlemen Inggris, pindahnya berbagai kantor bank multinasional dari London ke Eropa daratan, dan sengketa dalam tubuh bank sentral Inggris mengenai kapan waktu tepat untuk menaikkan suku bunga.
Laporan COT CFTC memantau total posisi trading kumulatif di pasar AS secara mingguan. Trader dan investor yang mendasarkan analisa pada faktor fundamental, biasanya menggunakannya sebagai referensi sentimen pasar. Dengan demikian, trader dan investor dapat mengetahui apakah pasar cenderung untuk membeli atau menjual suatu mata uang versus Dolar AS.