8 Perusahaan Teknologi Profit Terbesar Menurut Goldman Sachs
Sementara ketegangan dalam perdagangan sedang meningkat karena adanya berita tentang pengajuan tarif tambahan senilai $ 200 miliar untuk tarif impor Cina, S&P 500 terus didukung oleh profitabilitas perusahaan yang tidak terkena dampaknya, sebagaimana yang ditegaskan dalam laporan Kickstart Mingguan Goldman Sachs AS pada 13 Juli silam. Bank investasi menyoroti adanya 25 saham yang memiliki margin bersih dan laba atas aset (ROA) yang tinggi, dan bank berharap permainan saham ini dapat unggul di pasar yang lebih luas, sementara pertumbuhan laba yang secara umum terus melambat karena adanya kenaikan suku bunga dan meredanya dorongan pada perbaikan pajak Republik.
“Dengan adanya nilai ekonomi pada pekerjaan penuh waktu, upah yang lebih tinggi, dan kenaikan biaya input, ketiga hal ini dapat menimbulkan risiko penurunan margin kotor,” tulis Goldman. “Perusahaan-perusahaan ini memiliki keuntungan, baik dari laba maupun perspektif produktivitas aset dan memiliki posisi yang baik sementara ekspansi marjin kian melambat.”
Perusahaan kelas menengah dalam daftar Goldman diperkirakan akan memposting ROA sebesar 22% dan margin laba bersih sebesar 24% untuk tahun ini, versus ROA sebesar 8% dan margin laba bersih sebesar 12% untuk S&P 500. Perusahaan teknologi menyumbang sebanyak dua dari tiga saham dari daftar Goldman Sachs.
“Perusahaan-perusahaan ini menguntungkan baik dari laba dan perspektif produktivitas aset dan memiliki posisi yang baik sementara ekspansi marjin kian melambat,” kata Goldman.
Pada bagian pertama ini, Investopedia melihat ada delapan saham perusahaan teknologi dari 25 saham kelompok Goldman yang telah mengalahkan pasar year-to-date (YTD), dan juga memiliki ROA yang tinggi. Delapan saham tersebut di antaranya: Adobe Systems Inc., Facebook Inc., Intuit Inc., Micron Technology Inc., Nvidia Corp, Skyworks Solutions Inc., Texas Instruments, dan VeriSign Inc.
Baca Juga :Saham Apple Tampak Meningkat 10% Setelah Peluncuran iPhone Terbaru
Lonjakan Revolusi Adobe
Raksasa perangkat lunak yang berbasis di San Jose California, Adobe, telah diberi penghargaan untuk posisi tertingginya di pasar konten digital. Penjualannya telah meroket menjadi lebih dari $ 7 miliar dari $ 4 miliar selama lima tahun terakhir, dengan pertumbuhan laba yang lebih cepat karena perusahaan menggandakan transisinya menjadi cloud-based, model bisnis dengan pendapatan berulang. Perusahaan mendapatkan laba sebesar $ 3,43 per saham pada tahun 2017, naik dari $ 0,58 pada tahun 2013, dan sejak memiliki fitur subscription, terdapat kenaikan laba sebesar 84% dari penjualan tahun lalu, dan 67% dari tahun 2015.
Facebook Memberikan ROI Terbaik untuk Pengguna Layanan Iklannya
Perintis media sosial, Facebook, yang meskipun mengalami penurunan saham pada bulan Maret karena adanya skandal data yang melibatkan Cambridge Analytica, telah meningkatkan rally sahamnya menuju nilai high yang baru karena prospek dari bisnis iklan “bread-and-butter”. Perusahaan tersebut telah berhasil melindungi diri dari ancaman akan persaingan baru dengan perusahaan lain seperti Snap Inc. yang merupakan induk perusahaan Snapchat, dan telah meningkatkan platformnya dengan fokus pada integrasi video dan e-commerce.
Baca Juga :Saham akhir pekan sebagian besar datar karena Trump..
Dalam catatannya untuk klien yang rilis awal minggu ini, analis Jefferies memperkirakan Silicon Valley akan mengalahkan perkiraan Street di Q2. Dalam tulisannya, dia berpendapat bahwa Facebook terus “memberikan kemampuan terbaik di kelasnya untuk para pengguna layanan iklannya” dan menaikkan harga layanan iklan tersebut sebagai imbalannya.
Sumber: Investopedia.com