Tema paling heboh minggu ini (12-16 Desember 2016) tentu adalah berbagai isu seputar rapat kebijakan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) yang dikenal dengan sebutan FOMC. Namun, ada juga beberapa hal lain yang boleh jadi akan luput dari perhatian jika kita hanya memandang pergerakan harga chart saja. Berikut ini merupakan 3 fokus analisa forex 12-16 Desember 2016 yang perlu diwaspadai trader:
1. Harga Minyak Meroket Pasca Kesepakatan Negara-Negara Produsen
Setelah beberapa waktu lalu negara-negara yang tergabung dalam OPEC mencapai kesepakatan pemangkasan produksi, pada hari Senin (12/12) giliran negara-negara di luar kartel tersebut yang ikut menandatangani persetujuan serupa. Tak main-main, persetujuan bersejarah yang pertama kali dalam 16 tahun tersebut meliputi sekitar 60 persen produksi minyak dunia. Harga minyak mentah kini diperdagangkan di level tertinggi sejak Juli 2015, dan ini berimbas pada mata uang-mata uang komoditas, khususnya Dolar Kanada dan Dolar Australia.
Jika kesepakatan-kesepakatan tersebut dieksekusikan sesuai persetujuan mulai tahun depan, maka diekspektasikan limpahan produksi bisa terkendali. Ekspektasi tersebut akan mendorong kenaikan harga lebih awal, atau tepatnya sepanjang sisa Desember ini.
2. Pengumuman Empat Bank Sentral
Kekuatan Dolar saat ini tidak bisa dianggap remeh, dan semua itu adalah karena dorongan ekspektasi akan dinaikkannya suku bunga FED pada rapat kebijakan hari Kamis mendatang. Namun, kini mulai beredar kekhawatiran kalau-kalau FED takkan “mengirim sesuai pesanan”, atau dengan kata lain, menaikkan suku bunga tetapi tidak dengan besaran sesuai ekspektasi atau menunjukkan dot plot yang berbeda dari harapan pasar. Patut untuk dicatat bahwa pasar tengah menantikan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini, berikut beberapa kali kenaikan lagi pada tahun 2017. Indikasi ke arah berbeda bisa memicu pergolakan harga pada pair-pair Mayor.
Fokus analisa forex boleh jadi pada Federal Reserve, tetapi tak boleh dilewatkan juga adalah event dari tiga bank sentral lainnya: pengumuman pasca rapat kebijakan Swiss National Bank (SNB), publikasi notulen hasil rapat Bank of England (BoE), dan pidato gubernur Bank of Canada (BoC). Ketiganya juga akan digelar di hari Kamis, sehingga menghadirkan risiko tinggi, lebih dari biasanya, bagi Anda yang akan bertrading di hari itu. Perhatikan kemungkinan lonjakan volatilitas, penyempitan likuiditas, peningkatan spread dan pergeseran leverage.
3. Kekuatan Pound Sterling
Salah satu yang paling mengejutkan tahun ini adalah pulihnya kekuatan Pound setelah Brexit diputuskan dalam referendum. Meski para pundit telah meramalkan kejatuhannya, tetapi tarik-ulur pasca referendum malah mendorong Pounds naik karena kondisi ekonomi yang ternyata lebih baik dari ekspektasi. Dalam bulan November, Pounds berhasil mengungguli Dolar, meski bearish terus dalam beberapa bulan sebelumnya.
Namun, satu hal yang perlu digarisbawahi di sini adalah kata “lebih baik dari ekspektasi”. Pasca Brexit, Bank of England mempertahankan kebijakan moneter longgar yang dipasang dengan ekspektasi inflasi tetap rendah, dengan mengabaikan fakta bahwa tarik-ulur pasca referendum sesungguhnya mendorong inflasi ke level tinggi. Cepat atau lambat, BoE tentu akan menyadari hal ini, khususnya bila inflasi Inggris kembali melampaui ekspektasi. Kebetulan hari Selasa ini akan dirilis data inflasi Inggris bulan November, di mana ekspektasi laju 1.1% year-on-year, dengan Core Inflation sebesar 1.3% year-on-year. Data yang melebihi patokan estimasi itu bisa terus mendukung apresiasi GBP, walaupun publikasi notulen di hari Kamis boleh jadi tak memunculkan pergerakan besar.