Siapa Itu Jerome Powell?
Siapa Itu Jerome Powell? Jerome Powell, atau yang bernama lengkap Jerome Hayden Powell, merupakan salah satu anggota Dewan Gubernur Federal Reserve sejak tahun 2012, dan ditunjuk untuk menggantikan Janet Yellen untuk menjadi Ketua Federal Reserve setelah masa tugas Yellen berakhir di awal tahun 2018. Sebelum penunjukannya, banyak pertanyaan mengenai kemana arah kebijakan yang akan diambilnya kelak. Namun, dalam dengar pendapat di hadapan anggota Parlemen AS untuk meresmikan penunjukannya, Powell menegaskan bahwa ia akan melanjutkan arah pengetatan moneter yang telah digariskan Yellen, termasuk diantaranya menyusutkan Neraca Keuangan Federal Reserve dan menaikkan suku bunga secara bertahap.
Kedudukan sebagai Ketua Federal Reserve merupakan posisi nomor satu dalam jenjang karir di bank sentral Amerika Serikat; sebuah jabatan yang akan memberikannya pengaruh besar pada pasar finansial global. Bagaimana Jerome Powell bisa sampai pada jabatan ini? Kualifikasi apa saja yang dimilikinya? Bagaimana pandangan ekonominya? Pertanyaan-pertanyaan ini tentu muncul di benak para pelaku pasar, setelah mengetahui ia akan menggantikan Yellen.
Powell: Dari Pengacara Jadi Pejabat Bank Sentral
Siapa Itu Jerome Powell? Jerome Powell dilahirkan dalam sebuah keluarga berpendidikan tinggi di New York. Kedua orang tuanya bekerja sebagai pengacara, sedangkan kakeknya merupakan seorang dekan di Columbus School of Law.
Latar belakang pendidikan Jerome Powell pun tak kalah impresif. Pada 1975, ia menerima Bachelor of Arts dalam bidang politik dari Princeton University. Setelah beberapa tahun menjadi asisten hakim, antara tahun 1981-1984, Jerome Powell bekerja sebagai pengacara. Setelah itu, selama enam tahun ia menempuh jenjang karir di bank investasi Dillon, Read & Co hingga mencapai jabatan sebagai Wakil Presiden.
Langkah pertama Jerome Powell dalam birokrasi Amerika Serikat bermula di Departemen Keuangan AS pada 1990-1993, ketika Nicholas F Brady, mantan pimpinan Dillon, Read & Co menjabat sebagai Menteri Keuangan AS. Powell sendiri kemudian dipromosikan untuk menjadi wakil menteri bidang keuangan domestik oleh Presiden George W Bush pada 1992. Salah satu kasus yang ditanganinya saat masih menjabat adalah sebuah skandal terkait Solomon Brothers, dan ia juga terlibat dalam penunjukan Warren Buffett untuk menjadi ketua Solomon Brothers setelahnya.
Antara tahun 1993 hingga 2008, Jerome Powell bekerja dalam berbagai lembaga investasi. Berbekal pengetahuan dan pengalamannya, ia bergabung dengan think-tank Bipartisan Policy Center pada kurun 2011-2012 dan turut memperjuangkan kenaikan Debt Ceiling bagi anggaran AS di masa krisis Debt-Ceiling pada era Presiden AS Barack Obama.
Sebagai balas jasa sekaligus manuver politik, Presiden Obama kemudian mencalonkan Jeremy Powell untuk menjadi anggota Dewan Gubernur Federal Reserve, meski mereka berasal dari dua partai politik berbeda (Obama dari partai Demokrat, Powell dari partai Republik). Ia mulai menjabat pada 25 Mei 2012, untuk mengisi kekosongan setelah pengunduran diri Frederic Mishkin. Posisinya dikuatkan oleh penunjukan untuk periode kedua jabatan selama 14 tahun lagi, mulai Juni 2014 hingga 31 Januari 2028 kelak.
Bagaimana Pandangan Ekonomi Jerome Powell?
Siapa Itu Jerome Powell? Sebagian ekonom mendeskripsikan Jerome Powell sebagai dovish, atau cenderung tak menyukai pengetatan moneter (kenaikan suku bunga) karena mementingkan perbaikan sektor ketenagakerjaan. Namun, Bloomberg Intelligence Fed Spectrometer menyebutnya sebagai “centrist”, yaitu sosok yang cenderung netral; tak menjagokan pengetatan moneter, tetapi juga tak mendukung langkah pelonggaran moneter seperti pembelian obligasi dan Quantitative Easing.
Dalam hal regulasi finansial, terkait kewenangan bank sentral untuk menjaga stabilitas, Jerome Powell pernah menyampaikan dukungannya bagi Dodd-Frank Act serta dilakukannya Stress Test untuk menguji kekokohan bank-bank yang sepintas nampak “Too Big To Fail”. Namun, ia juga setuju kalau Volcker Rule perlu direlaksasi bagi bank-bank kecil.
Dilihat dari pandangan-pandangan Jerome Powell ini, agaknya bank sentral AS tetap akan mampu menjaga stabilitas, meski ada penggantian pimpinan pada awal tahun 2018.
baca juga : 5 Fiigur Sentral Paling Berpengaruh Dalam Sejarah FOMC.