Perhitungan Average Directional Index (ADX)

Average Directional Index (ADX)

Average Directional Index (ADX) atau ADX, adalah indikator teknis utama di antara lima indikator yang membentuk sistem perdagangan teknis yang dikembangkan oleh J. Welles Wilder, Jr. dan dihitung menggunakan indikator lain yang membentuk sistem perdagangan tersebut. ADX terutama digunakan sebagai indikator momentum, atau kekuatan tren, tetapi sistem ADX secara keseluruhan juga digunakan sebagai indikator arah.

Baca juga: Tips Setting Moving Average Yang Tepat Untuk Trading Forex

Untuk menghitung ADX, pertama-tama tentukan gerakan + dan – pada arah, atau DM. DM+ dan DM- ditemukan dengan menghitung “upmove,” atau angka tinggi saat ini dikurangi angka tinggi sebelumnya, dan “downmove,” atau angka rendah saat ini dikurangi angka rendah sebelumnya. Jika upmove lebih besar dari downmove dan lebih besar dari nol, DM+ sama dengan upmove; jika tidak, maka sama dengan nol. Jika downmove lebih besar daripada upmove dan lebih besar dari nol, DM- sama dengan downmove; jika tidak, maka sama dengan nol.

Indikator arah positif, atau DI+, sama dengan 100 kali exponential moving average (EMA) DM+ dibagi dengan average true range (ATR) selama beberapa periode waktu tertentu. Welles biasanya menggunakan 14 periode. Indikator arah negatif, atau DI-, ​​sama dengan 100 kali exponential moving average DM- dibagi dengan average true range (ATR). Indikator ADX sendiri sama dengan 100 kali exponential moving average dari nilai absolut (DI+ minus DI-) dibagi dengan (DI+ plus DI-).

Baca juga: Pengertian Analisa Forex

ADX digunakan untuk menunjukkan arah pasar, keberadaan tren, dan momentum pasar. Arah pasar ditentukan oleh level DI+ dan DI-. Jika DI+ adalah angka yang lebih tinggi, arah pasar sedang naik; jika DI- adalah angka yang lebih besar, arah pasar sedang turun. Indikator ADX, memiliki nilai yang bervariasi dari nol hingga 100, yang merupakan indikator momentum utama. Nilai di atas 20 menunjukkan adanya tren; nilai di atas 40 menunjukkan adanya tren yang kuat.

Sumber: investopedia.com

Muhamad Burhanudin :
Disqus Comments Loading...