Keunikan Mata Uang Pasar Negara Berkembang
Sementara sebagian besar trading terjadi di antara mata uang negara industri terbesar, ekonomi pasar negara berkembang (emerging market economy) dan mata uang mereka memainkan peran yang semakin penting di pasar keuangan internasional. Bahkan, pada bulan April 2016, mata uang dari ekonomi pasar negara berkembang mewakili 21,2% dari trading harian. Oleh karena itu, investor yang tertarik dalam trading mata uang akan tertarik juga tentang tantangan dan peluang unik yang dihadapi ekonomi pasar negara berkembang sehingga mereka dapat merumuskan perspektif mereka sendiri mengenai kelayakan trading mata uang negara berkembang.
Ekonomi Pasar Negara Berkembang
Pasar negara berkembang adalah negara berkembang dengan transisi yang terjadi dalam dimensi ekonomi, politik, sosial dan demografi. Negara-negara yang terdaftar (sebagai pasar yang sedang berkembang) berkisar dari Kenya, dengan pendapatan per kapita $ 1.455 pada tahun 2016, hingga Meksiko dengan pendapatan per kapita tepat di atas $ 8.200, menurut Bank Dunia. Di negara-negara pasar negara berkembang, sistem keuangan dan perbankan biasanya masih terbentuk (dibandingkan dengan negara-negara yang lebih maju), dan populasi kelas menengah mungkin kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Karakteristik ini menghasilkan volatilitas keuangan yang lebih besar dan perubahan yang lebih besar antara kemakmuran ekonomi dan penurunan ekonomi. Selain itu, pasar negara berkembang sering memiliki sistem politik yang kurang stabil daripada negara-negara maju, menghasilkan kemungkinan tindakan pemerintah yang lebih besar yang mempengaruhi investor.
Karakteristik Unik Mata Uang Pasar negara berkembang
Mata uang negara berkembang unik dalam beberapa hal. Karena pasar negara-negara berkembang berkembang secara ekonomi dan/atau politik, ada risiko khusus yang datang dengan investasi dalam mata uang negara berkembang. Risiko politik selalu menjadi perhatian bagi investor internasional, tetapi pasar negara berkembang cenderung memiliki ketidakpastian yang lebih besar di arena politik.
Perubahan mendadak dalam rezim politik dapat mengakibatkan pergerakan besar yang tak terduga dalam harga mata uang, berpotensi menghasilkan kerugian besar bagi investor. Dalam contoh ekstrim, beberapa negara pasar negara berkembang memiliki kemampuan investor yang terbatas untuk menarik mata uang dari negara, sehingga secara efektif membekukan modal investasi.
Baca juga: Sepuluh Pasangan Mata Uang Paling Volatil dan Cara Menukarkannya
Fitur unik lain dari pasar negara berkembang adalah struktur mata uang mereka. Sebagian besar ekonomi yang lebih besar, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Kanada, memiliki mata uang independen yang dibiarkan mengambang relatif bebas. Sebaliknya, banyak negara berkembang yang tidak mengizinkan mata uangnya mengambang bebas. Salah satu bentuk populer dari pengaturan mata uangnya adalah “mengelompokkan/pegging” mata uang domestik ke mata uang asing. Mata uang asing ini biasanya dolar AS atau sekelompok mata uang negara maju, seperti dolar AS, euro, dan yen.
Kepraktisan Trading Mata Uang Pasar negara berkembang
Bagi banyak investor individu, trading mata uang negara berkembang mungkin tidak praktis. Pasar negara berkembang sering menderita ilikuiditas dan bid-ask spread besar - kondisi yang diperparah selama masa volatilitas pasar. Volatilitas ini berasal dari risiko inheren yang terlibat - risiko ekonomi, keuangan dan politik yang jauh lebih tinggi. Sementara volatilitas yang lebih tinggi dapat menghasilkan peluang trading tambahan, itu juga secara drastis meningkatkan kemungkinan menderita kerugian besar. Oleh karena itu, trading mata uang negara berkembang sering sebaiknya diserahkan kepada trader individu yang paling berpengalaman dan berkapitalisasi baik.
Ini tidak berarti bahwa investor individu yang tidak mampu atau tidak mau melakukan trading mata uang ini secara langsung tidak dapat terpapar dengan mata uang negara berkembang. Ketika investor membeli atau menjual saham negara berkembang, obligasi, reksa dana, atau dana yang diperdagangkan di bursa, mereka secara efektif membeli atau menjual mata uang negara itu juga. Oleh karena itu, investor dengan holding besar di saham Meksiko dapat mengambil keuntungan dari peso Meksiko yang lebih kuat. Di sisi lain, seorang investor AS yang ingin membeli saham di Thailand berharap dolar AS menguat terhadap baht Thailand sebelum pembelian. Singkatnya, investor AS harus berharap untuk penguatan dolar AS sebelum membeli sekuritas asing dan penguatan mata uang asing (relatif terhadap dolar AS) sebelum menjual sekuritas asing.
Baca juga: Ketegangan Dagang AS-Tiongkok Meredam Pasar Mata Uang
Meskipun eksposur khas investor terhadap mata uang negara berkembang (atau mata uang asing lainnya) mungkin tidak tampak substansial, eksposur saham atau obligasi internasional melalui dana yang diperdagangkan di bursa dan kelas aset lainnya dapat menjadi signifikan. Ini adalah faktor penting untuk diingat dan berarti bahwa bahkan investor internasional yang tidak berniat melakukan trading mata uang asing secara langsung harus memahami pengaruh pergerakan mata uang terhadap saham asing dan kepemilikan obligasi.
Sumber: investopedia.com