Apa Arti Bank Sentral Hawkish Dan Dovish Dalam Forex?

Ketika membaca berita forex atau berita ekonomi, Anda boleh jadi acap melihat kata Hawkish dan Dovish dalam kaitan dengan kebijakan bank sentral atau ungkapan pejabat bank sentral tertentu. Kata Hawkish dan Dovish biasa disematkan bersama nama-nama bank sentral terkemuka dunia, seperti Federal Reserve (Amerika Serikat), Bank of England (Inggris), European Central Bank (Eropa), Bank of Japan (Jepang), dan lain sebagainya. Namun, sebenarnya, apa arti Hawkish dan Dovish dalam forex?

Pengertian Hawkish

Dalam hal arah kebijakan bank sentral, Hawkish adalah kecondongan untuk menaikkan suku bunga atau melakukan kebijakan moneter ketat. Misalnya dikatakan kalau “Federal Reserve menyampaikan pesan hawkish”, berarti bank sentral AS menyiratkan mereka akan menaikkan suku bunga, atau akan menaikkan suku bunga dalam tempo lebih cepat dari ekspektasi sebelumnya.

Secara teoritis, kenaikan suku bunga biasanya dianggap positif oleh investor karena akan meningkatkan imbal hasil yang diterima jika mereka menyimpan dana di suatu negara. Oleh karena itu, menyusul pesan Hawkish dari bank sentral, biasanya nilai tukar mata uang negara terkait akan menguat atau terapresiasi. Namun, ini hanya berlaku bila pesan Hawkish tersebut belum diperkirakan oleh pasar sebelumnya. Jika pasar sudah memperkirakan pesan Hawkish tersebut, maka himbauan bank sentral takkan berdampak banyak pada pergerakan mata uangnya.

Pengertian Dovish

Kebalikan dari Hawkish, arti Dovish adalah kecondongan untuk menunda kenaikan suku bunga atau melakukan kebijakan moneter longgar. Umpamanya dikatakan kalau “European Central Bank (ECB) mengindikasikan pandangan Dovish”, berarti bank sentral Eropa ini cenderung menunda kenaikan suku bunga, atau justru ingin menurunkan suku bunga, menambah stimulus moneter, atau melakukan variasi kebijakan moneter longgar lainya.

Apabila kebijakan moneter longgar dilaksanakan, maka jumlah uang beredar akan meningkat, sementara imbal hasil bagi investor kemungkinan menurun. Oleh karenanya, nilai tukar mata uang negara terkait bakal cenderung melemah atau terdepresiasi.

Selain itu, pesan Dovish identik dengan kondisi ekonomi negara yang kurang stabil, atau masih buruk. Sehingga apabila pejabat bank sentral mengungkapkan pernyataan yang Dovish, maka dapat ditanggapi sebagai ungkapan ketidakyakinan, dan mengakibatkan kepercayaan investor pada negeri tersebut berkurang.

Baca juga : Apa Itu Pasar Komoditi?

Meski demikian, ada kalanya bank sentral tertentu justru sengaja menyampaikan pesan Dovish, karena menganggap bahwa nilai tukarnya terlalu tinggi hingga memperburuk daya saing ekspornya dalam perdagangan internasional. Dalam situasi seperti ini, bank sentral berupaya melemahkan mata uangnya dengan menciptakan kesan seakan-akan mereka akan melonggarkan kebijakan. Hal ini cukup sering dilakukan oleh bank sentral Jepang dalam kurun waktu 2015-2017, karena nilai tukar Yen dianggap terlalu kuat hingga membuat harga produk Jepang susah bersaing dengan output negara-negara lainnya.

Baik pesan Hawkish maupun Dovish biasanya dicermati oleh trader forex, khususnya pengguna analisa fundamental. Dalam jangka pendek, nada-nada suara bank sentral bisa melonjakkan ataupun menjatuhkan nilai tukar suatu mata uang. Sedangkan dalam jangka panjang, bisa memberikan petunjuk mengenai kebijakan yang akan dilaksanakan di masa depan, termasuk kapan menaikkan atau menurunkan suku bunga, besaran perubahan, hingga berapa kali akan dilakukan dalam satu tahun tertentu. Investor besar juga menggunakan petunjuk ini sebagai bahan pengambilan keputusan saat menyusun portofolio mereka.

admin :
Disqus Comments Loading...