Cara Menentukan Trend Forex

Belajar Forex

Trend dalam forex menggambarkan pergerakan nilai pair-pair mata uang yang ditradingkan. Karenanya, salah satu tahap penting dalam belajar forex adalah bagaimana trader mengetahui cara membaca dan menentukan trend, serta menggunakan garis-garis trend (trend lines) untuk bertrading. Jika bisa melakukannya dengan akurat, maka grafik pergerakan nilai mata uang pun takkan lagi menjadi misteri yang membingungkan.

 

Cara Menentukan Trend
Kunci dalam menentukan trend forex sesungguhnya simpel: hubungkan dua atau lebih puncak harga tertinggi, atau sebaliknya, hubungkan dua atau lebih titik-titik harga terendah. Lihat contoh pada gambar.

cara-menentukan-trend-forex

Setelah itu, bisa dilihat bagaimana trend-nya, apakah uptrend (naik), downtrend (turun), atau sideways (ranging/naik-turun dalam kisaran terbatas). Uptrend biasanya disusun oleh dua atau lebih titik harga terendah dimana harga terendah kedua berada di atas harga terendah pertama, harga terendah ketiga berada di atas harga terendah kedua, dan seterusnya. Kebalikannya adalah downtrend, yang bisa dilihat ketika posisi puncak-puncak harga tinggi makin menurun. Sedangkan trend forex sideways terjadi saat harga berulang-ulang membentuk titik rendah dan titik puncak pada kisaran yang berdekatan.

Perlu diperhatikan disini: trend lines yang terdiri dari dua titik puncak harga atau dua titik harga terendah saja berarti trend baru terbentuk. Trend lines baru terkonfirmasi setelah minimal ada tiga titik puncak atau tiga titik terendah yang membentuknya. Ada perbedaan besar antara penggunaan trend yang sedang terbentuk dan trend yang sudah terkonfirmasi.

 

Cara Menggunakan Trend Lines
Trend lines mengungkap peluang-peluang trading yang tersedia di pasar bagi mereka yang bertrading dengan mengikuti trend. Pada umumnya, uptrend menghadirkan peluang buy, downtrend menghadirkan peluang sell, dan pada kondisi sideways maka kita bisa sell saat pergerakan harga mencapai batas atas (resisten) ataupun buy saat harga menyentuh batas bawah (support). Namun, ini hanya berlaku pada trend lines yang sudah terkonfirmasi, selama trend lines belum ditembus.

Ambil contoh pada gambar pergerakan pair GBP/USD di atas. Pada gelombang uptrend pertama (sisi paling kiri), nampak harga empat kali menginjak garis trend yang ditarik dari rangkaian harga terendah, lalu melonjak tinggi. Disini, uptrend terbukti, apabila kita buka posisi buy saat harga menginjak trend lines untuk keempat kalinya, maka visa dipastikan profit besar.

Sementara pada kondisi trend sideways berikutnya, tak ada banyak puncak harga maupun level rendah yang bisa didefinisikan, sedangkan pergerakan selanjutnya adalah menurun tajam. Itu berarti trend sideways gagal terbentuk dan hanya menandai masa transisi menjelang pembalikan trend (reversal) saja.

Berikutnya, harga membentuk downtrend yang terkonfirmasi setelah tiga kali harga tinggi menyentuh trend lines. Disini pun, jika kita membuka posisi sell saat harga mencapai trend lines untuk ketiga kalinya, maka kita bisa panen cukup banyak profit.

Ke depan, bisa dilihat bahwa sebuah uptrend baru sedang terbentuk. Jika setelah ini harga menginjak garis yang searah dengan trend lines itu, maka bisa diperkirakan kalau pair GBP/USD kemungkinan akan melonjak lagi hingga mencapai level tinggi baru. Akan tetapi, jika harga malah menembus trend lines ke arah bawah bukannya naik lagi, itu boleh jadi menandai permulaan pembalikan trend.