Belajar Trading Tanpa Menggunakan Indikator Teknikal
Belajar Trading. Banyak trader pemula mengira bahwa trading forex itu harus menggunakan indikator teknikal tertentu, seperti Moving Average, RSI, MACD, Stochastics, dan lain sebagainya. Padahal, trading tanpa indikator pun bisa dilakukan, dan sudah banyak dipraktekkan oleh trader profesional.
Kunci untuk belajar trading tanpa indikator hanya dua, yaitu membiasakan diri menggunakan grafik Candlestick serta mengenali level-level tertinggi dan terendah pada grafik harga.
1. Menggunakan Grafik Candlestick
Sebagai trader, tentu mengetahui adanya tiga jenis grafik dalam trading forex, yakni grafik garis (Line Chart), grafik batang (Bar Chart) serta grafik Candlestick. Dibandingkan jenis grafik lainnya, grafik Candlestick lebih informatif dan mudah dianalisa.
Grafik Candlestick sudah memuat harga pembukaan (Open), harga tertinggi (High), harga terendah (Low) dan harga penutupan (Close), secara ringkas. Ketika harga Close di atas harga Open, maka akan muncul Candle bullish (hijau). Sedangkan jika harga Open di atas harga Close, maka akan muncul Candle bearish (merah)
Dengan sekali lihat saja, kita bisa tahu apakah harga dalam satu timeframe itu sedang menurun atau naik, serta apakah buyer atau seller yang mendominasi pasar.
Baca juga : Tutorial Trading Dengan Pola Bearish Engulfing
Karenanya, belajar trading tanpa indikator hanya bisa dilakukan menggunakan grafik Candlestick saja.
2. Memahami Seluk-beluk Level Tertinggi dan Terendah
Hanya menggunakan grafik Candlestick saja tidak cukup. Setelah membuka grafik harga, kita harus pula menarik garis tren berdasarkan Swing High dan Swing Low yang nampak. Contohnya seperti ini:
Swing High muncul ketika harga bergerak naik hingga mencapai harga tertinggi tertentu, sebelum kemudian berbalik turun. Sebaliknya, Swing Low muncul ketika harga menurun terus hingga mencapai level rendah tertentu, sebelum kemudian berbalik naik. Masing-masing titik tertinggi dan terendah menandai batas pergerakan harga secara historis, yang bisa dijadikan patokan untuk Open Posisi, Stop Loss, maupun Take Profit.
Umpama pada gambar kedua di atas, ketika Swing Low berakhir dan harga berbalik ke atas, kita bisa mengekspektasikan harga akan mencapai level setara dengan level tertinggi sebelumnya, yaitu sekitar 1.17500. Hasilnya, memang benar harga mendekati kisaran tersebut (Swing High), sebelum kemudian nampak berbalik turun lagi. Pembalikan setelah Swing High itu, akan membawa harga kemana? Kemungkinan sampai mencapai level support sebelumnya diantara 1.6500-1.6000.
Baca juga : Tips Setting Moving Average Yang Tepat Untuk Trading Forex
Pemahaman-pemahaman seperti inilah yang akan membantu Anda dalam belajar trading tanpa menggunakan indikator teknikal apapun. Saat baru memulai, pasti akan sulit. Namun, jika sudah terbiasa, maka Anda bahkan akan bisa memperkirakan kenaikan atau penurunan harga dengan selayang pandang chart saja.
Memang perlu latihan untuk belajar trading tanpa menggunakan indikator seperti ini. Anda pun tak perlu malu untuk berdiskusi dengan trader-trader lain yang lebih berpengalaman di komunitas atau forum online. Selain itu, untuk mempertajam analisa, dapat pula dilengkapi dengan pengetahuan mengenai pola-pola Candlestick berakurasi tinggi, seperti Engulfing, Morning Star, Evening Star, Shooting Star, dan lain sebagainya.