Apa Itu Commodity?
Dalam perjalanan kita belajar forex, boleh jadi akan mengetahui pula bahwa yang bisa ditradingkan untuk mendapatkan profit bukan hanya forex saja. Ada pula indeks dan commodity. Jika indeks merupakan angka-angka yang mewakili pergerakan harga di pasar saham, lalu apa itu commodity?
Commodity dalam bahasa Indonesia disebut juga Komoditas, yaitu barang-barang yang diperjualbelikan di pasar dan berperan sebagai bahan baku untuk pembuatan barang lainnya. Konsep dasar Commodity disini mengacu pada barang-barang yang tidak memiliki banyak perbedaan meskipun dihasilkan oleh produsen berbeda. Umpamanya satu batang emas 24 karat akan sama karakteristiknya meski dibuat oleh produsen di Indonesia atau di Australia. Akan tetapi, televisi atau ponsel merupakan barang jadi yang punya karakteristik berbeda bila dibuat oleh perusahaan lain, sehingga tidak bisa dianggap sebagai Commodity.
Berdasarkan jenisnya, Commodity biasanya digolongkan menjadi tiga:
1. Komoditas Energi, misalnya minyak mentah dan gas. Termasuk komoditas energi juga adalah hasil pengilangan minyak seperti Gasoline dan Heating Oil.
2. Komoditas Logam, yang bisa dibagi dua lagi menjadi Logam Mulia dan Logam Industri. Logam Mulia meliputi Emas, Perak, Platinum, dan lain-lain. Sedangkan Logam Industri diantaranya tembaga, besi, dan nikel.
3. Komoditas Agri, mencakup komoditas pertanian (gandum, jagung, dll), komoditas hutan (kayu, karet, dll), dan komoditas peternakan.
Jual beli Commodity di pasar internasional biasanya dilakukan melalui kontrak berjangka (Futures Contract) menurut standar kuantitas dan kualitas tertentu yang ditentukan oleh pasar komoditas tempat Commodity itu diperdagangkan. Kontrak berjangka akan menjamin suatu Commodity akan dijual/dibeli dengan harga tertentu.
Jual beli Commodity itu sendiri biasanya dilakukan untuk dua tujuan:
1. Lindung nilai (hedging). Umpamanya, seorang petani gandum khawatir harga gandumnya akan jatuh saat panen, maka ia bisa menjual kontrak berjangka dengan harga tertentu dimana ia takkan rugi ketika panen. Di sisi lain, perusahaan pembuat roti bisa membeli kontrak itu untuk pengiriman gandum di masa depan, sehingga harga bahan baku bisa dipastikan kelak tidak tiba-tiba membengkak.
2. Profit dari perubahan harga Commodity (spekulasi). Banyak juga diantara partisipan pasar Commodity sebenarnya tak punya kebutuhan untuk menjual atau membeli komoditas itu sendiri, melainkan hanya ingin mendapatkan keuntungan dari naik-turunnya harga sebelum tanggal jatuh tempo kontrak. Mereka yang berkecimpung dalam trading Commodity ini disebut juga spekulan (spekulator).
Beberapa jenis Commodity memiliki pergerakan harga yang sangat fluktuatif, tak kalah dari perubahan harga yang bisa diamati saat kita belajar forex. Pergerakan ini menghadirkan peluang profit yang tidak sedikit, khususnya untuk minyak mentah (Oil), emas (Gold), dan perak (Silver). Dalam satu hari, perubahan harga-nya bisa mencapai ratusan poin. Itu sebabnya mengapa banyak broker menyediakan opsi untuk trading Oil, Gold, dan Silver, bahkan menggelar seminar belajar trading Commodity sendiri seperti halnya belajar forex, Jika Anda ingin tahu Apa itu forex, silakan baca juga artikel berikut Pengertian Apa Itu Forex Trading
Cara untuk mendapatkan keuntungan dari Commodity pada dasarnya mirip dengan cara trading yang bisa disimak dari belajar forex. Karena tujuannya profit dari pergerakan harga, maka incarlah selisih harga beli dan harga jual optimal. Beli kontrak di harga rendah, jual di harga tinggi. Hanya saja, kontrak berjangka memiliki tanggal jatuh tempo dan spesifikasi berbeda-beda, dan itu perlu dicermati agar tidak sampai mengalami rugi.