Analisa Fundamental dan Analisa Teknikal selayaknya berjalan berdampingan dalam membantu trader forex untuk menemukan peluang trading di tengah kondisi pasar yang selalu berubah-ubah. Akan tetapi, setiap trader biasanya memperlakukan hasil analisa secara berbeda. Ada yang menterjemahkannya sebagai upaya untuk profit dari News Trading. Ada yang kemudian mengesampingkan Analisa Fundamental sama sekali dengan dalih teknikal lebih signifikan. Dan ada pula para veteran trader yang meski tak menghabiskan banyak waktu untuk berfokus pada analisa fundamental, tetapi mampu memanfaatkannya dengan baik.
Para veteran trader ini telah memahami bahwa mereka tak memiliki sumber daya yang cukup besar untuk mengakses informasi-informasi penting maupun menelaah dan menyusus estimasi berdasarkan ribuan data setiap harinya. Bank-bank multinasional, Hedge Funds, dan investor kawakan, bisa jadi memiliki sumber daya memadai untuk melakukan semua itu, tetapi bahkan mereka pun takkan bisa memprediksi secara akurat bagaimana pasar akan berubah. Oleh karena itu, ada satu tips berharga untuk menggunakan analisa fundamental dalam strategi Anda:
Gunakan analisa fundamental untuk meraba arah pergerakan pasar serta mengetahui perbedaan-perbedaan haluan kebijakan moneter masing-masing bank mayor saja.
Target setiap trader forex adalah untuk menilai kondisi pasar setiap harinya dan memodifikasi strategi trading selaras dengan perubahan-perubahan itu. Analisa fundamental maupun analisa teknikal hanyalah alat untuk mencapai target tersebut. Jadi, Anda tak perlu menghabiskan terlalu banyak waktu dan energi dalam analisa forex saja. Cukup memetik poin-poin penting dari setiap situasi pasar, lalu memasang arah trading sesuai dengan kondisi.
Ada tiga langkah untuk analisa fundamental sesuai tips ini:
1. Pelajari Makroekonomi.
Ya, belajar adalah sesuatu yang mutlak dilakukan. Memang Anda tak perlu menghabiskan banyak waktu dalam melakukan analisa fundamental, tetapi tak bisa dipungkiri juga bahwa setiap trader perlu tahu apa maksudnya istilah-istilah seperti Gross Domestic Product (GDP), inflasi, resesi, Bubble, serta implikasinya di pasar finansial. Pada akhirnya ini akan membantu Anda menilai apakah suatu negara dalam kondisi ekonomi kuat dan menawarkan kondisi bagus untuk investasi, atau tengah mengalami stagnasi, atau justru memburuk. Tak kalah pentingnya adalah mengetahui bagaimana pemerintah dan bank sentral setempat merespon situasi, dan apakah respon tersebut disambut baik oleh pasar atau tidak.
2. Pelajari kebijakan-kebijakan moneter dari berbagai negara mayor.
Instrumen kebijakan moneter seperti tingkat suku bunga dan stimulus moneter memiliki pengaruh besar terhadap forex karena peran bank sentral pembuatnya yang juga mengendalikan peredaran uang di tiap negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Zona Euro, Jepang, Kanada, Selandia Baru, Australia, dan Swiss. Dengan mempelajari bias kebijakan mereka, maka kita bisa mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan Money Supply mereka, potensi pertumbuhan, volatilitas pasar saham, serta ekspektasi suku bunga dalam jangka pendek maupun panjang. Semua itu akan memunculkan kisi-kisi tentang perbedaan haluan kebijakan moneter yang pada akhirnya bisa menciptakan trend pergerakan harga pada pair-pair Currency di pasar forex.
3. Menentukan arah pasar.
Setelah mendapatkan gambaran umum tentang kondisi makroekonomi dan kebijakan moneter, maka pilihlah pair mata uang yang menghadirkan selisih atau perbedaan kondisi paling besar. Buka posisi jangka panjang dengan leverage rendah berdasarkan pengamatan tersebut, atau tunggu hingga indikasi teknikal mengkonfirmasi hasil pengamatan.