Terimbas Krisis Turki, Euro Sentuh Level Terendah 13 Bulan
Menyusul krisis Turki yang disebabkan oleh sanksi AS dan kejatuhan Lira, EUR/USD terus merosot hingga menjajaki area terendah 13 bulan. Mata uang tersebut berada dalam tekanan setelah ECB dikabarkan turut mencemaskan dampak krisis Turki. Secara teknikal pun, para pakar dalam analisa forex masing-masing masih berpandangan bearish terhadap Euro.
Analisa Forex Fundamental EUR/USD
Euro merosot sejak akhir pekan lalu, mengikuti Lira yang terus meluncur turun karena laporan mengenai kekhawatiran ECB terhadap krisis Turki. Bank Sentral Eropa tersebut menekankan bahwa krisis Turki tak cuma dirasakan secara domestik saja, tapi dampaknya juga akan meluas, mengingat negara tersebut memiliki hutang terhadap bank-bank di beberapa negara Eropa. Keresahan terhadap risiko kredit macet ini wajar adanya, mengingat tanggapan Presiden Tayyip Erdogan atas sanksi AS tampaknya justru memperparah keadaan.
Dilansir dari beberapa media internasional, Erdogan menyerukan kepada warganya untuk bergegas menukarkan uang atau aset asing apapun yang mereka punya untuk ditukarkan ke Lira. Bermaksud mendukung posisi Lira terhadap Dolar AS yang terus saja tenggelam, langkah itu justru dinilai semakin membuat kondisi makin buruk. Analisa forex fundamental dari para pakar pun semakin memupus ekspektasi terhadap pemulihan Lira dalam waktu dekat.
Meski demikian, dalam perkembangan terbaru yang diberitakan Senin malam kemarin (WIB), Berat Albayrak selaku Menteri Keuangan Turki sudah mengkonfirmasi jika pemerintahannya telah menyurun rencana untuk mengurangi kekhawatiran para investor. Ia juga mengungkapkan bahwa para tokoh perbankan telah membatasi transaksi Swap dalam pertukaran mata uang.
Sayangnya, belum ada penjelasan yang lebih terperinci mengenai rencana tersebut, sehingga Lira gagal memulihkan diri dari penurunan terburuk sepanjang masa. Menurut analisa forex Andrew Robinson dari MarketPulse, Lira semakin memperpanjang bias penurunannya, terlihat dari Dolar AS yang sudah mencapai 7.0081 per Lira. Sementara itu, EUR/USD masih mencoba rebound di kisaran 1.1381.
Analisa Forex Teknikal EUR/USD
Sebelum menduduki level 1.1381, EUR/USD sempat terperosok ke level 1.1366, kisaran terendah yang belum pernah tersentuh sejak Juli tahun lalu. Artinya, pemulihan yang berusaha dicetak pasangan mata uang tersebut kembali terkikis oleh kekhawatiran investor terkait krisis Turki.
Baca juga : Euro Bertahan di Tengah Krisis Turki yang Mendorong Keamanan
Menurut analisa forex Ilya Spivak dari DailyFX, EUR/USD kemungkinan akan sedikit terkoreksi naik sebelum kembali ambles. Penguatan jangka pendek itu diproyeksikan terjadi karena adanya Divergence positif dari pergerakan harga dan indikator RSI di time frame H4.
Sementara itu, harga pada time frame harian telah membentuk pola Triangle yang sudah ter-breakout. Harga kini menjorok ke Fibonacci Expansion 50% di level 1.1329. Jika candle harian tertutup di bawah level tersebut, maka harga akan kembali meluncur turun dengan target support berikutnya di sekitar Fibonacci Expansion 61.8% (1.1206).
Baca juga : Analisa Forex EUR/USD dan GBP/USD
Di sisi lain, peluang kenaikan EUR/USD akan terbuka jika harga berhasil mendaki dan terkonfirmasi menembus Fibonacci 38.2% di level 1.1452. Apabila skenario bullish dalam analisa forex ini terjadi, maka resistance harga berikutnya akan terpatok di kisaran 1.1527-77.