Strategi Breakout ATR Forex
Dibuat dan dikembangkan oleh tokoh kenamaan Welles Wilder, ATR (Average True Range) merupakan indikator pengukur volatilitas yang menjelma dari perhitungan nilai rata-rata (moving average), dengan range sebenarnya (true range) di periode tertentu.
Secara umum, ATR kerap digunakan sebagai penentu range stop loss. Hal ini berkaitan dengan kemampuan indikator tersebut dalam menganalisa tingkat volatilitas harga. Ketika volatilitas meningkat, maka range pergerakan harga juga akan membesar, sehingga stop loss sebaiknya ditempatkan tidak terlalu dekat dengan level entry agar tidak cepat kena. Sebaliknya, jika ATR turun maka ia menandakan volatilitas harga yang tengah melemah. Dalam skenario ini, akan lebih aman untuk memperketat jarak stop loss dengan level entry.
Namun demikian, tahukah Anda jika ATR sebenarnya mempunyai fungsi lain? Sebagai penanda volatilitas harga, indikator ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi berakout. Bagi Anda yang belum pernah mengenal apa itu breakout, cukup pahami kondisi ini sebagai penembusan harga dari level penting (biasanya support atau resistance) yang kemudian diikuti dengan penguatan trend secara signifikan.
Nah, strategi breakout ATR forex sendiri sebenarnya masih memerlukan bantuan support resistance, serta sinyal indikator lain untuk mengkonfirmasi kenaikan volatilitas. Ide utamanya, Anda perlu menggunakan ATR, garis support resistance yang dihubungkan dari titik-titik high dan low harga, serta Moving Average yang dipasang di window ATR.
Berikut ini contoh tampilan chart dari strategi breakout ATR forex:
Parameter masing-masing indikator yang digunakan adalah:
-ATR periode 14
-Moving Average tipe EMA (Exponential) periode 14
-Support resistance terdekat yang ditandai dengan fractal high dan low sebelumnya.
Cara memasang indikator dengan setup strategi breakout ATR forex:
-Untuk menampilkan ATR, buka menu Insert -> Indicators -> Oscillators -> Average True Range. Biarkan setting “Period” di 14, lalu klik OK.
-Untuk menambah EMA di window ATR, telusuri bagian “Navigator” di samping kiri chart. Buka menu Indicators, lalu cari “Moving Average” dan drag indikator tersebut langsung di window ATR. Pada jendela pengaturan Moving Average, jangan lupa untuk setting menu “Apply to” di opsi “Previous Indicator’s Data”. Kemudian pilih Ëxponential di kolom “Method”, dan isikan angka 14 di kolom “Period”. Setelah mengatur MA dengan parameter-parameter tersebut, tutup jendela setting dengan klik OK.
-Aplikasikan Fractals dengan membuka menu Insert -> Indicators -> Bill Williams -> Fractals. Tak ada parameter yang perlu diubah, karena fractals bisa digunakan dengan setting sesuai default-nya.
Sinyal entry bisa diambil ketika volatilitas meningkat, yang ditandai oleh pergerakan ATR memotong EMA dari bawah ke atas. Hindari trading ketika ATR memotong EMA dari atas ke bawah, karena hal itu menandakan penurunan volatilitas dan pasar yang sedang sepi.
Breakout kemudian bisa dipastikan dari penembusan harga di bawah support atau di atas resistance. Grafik di bawah ini menampilkan contoh entry dengan strategi breakout ATR forex:
Tampak bahwa penguatan uptrend dibarengi dengan persilangan ATR dan EMA, yang menunjukkan peningkatan volatilitas. Karena diawali dengan breakout dari resistance terdekat, maka momen ini bisa menjadi peluang entry buy yang valid dan berpotensi besar untuk mengeruk keuntungan dari uptrend.
Kelebihan Trading Dengan Strategi Breakout ATR Forex
Pada dasarnya, prinsip trading breakout adalah buy di atas harga tertinggi dan sell di atas harga terendah. Kaidah yang tidak mematuhi ide dasar support resistance itu tentunya perlu didorong oleh volatilitas harga yang meyakinkan, agar trader tidak terjebak oleh sinyal breakout palsu.
Di samping itu, trader juga bisa memanfaatkan fungsi utama ATR sebagai penentu level stop loss, untuk menyempurnakan strategi breakout ini dengan metode exit. Perhatikan berapa value ATR saat Anda membuka posisi. Jika nilainya sebesar 0.0100, maka tentukan stop loss pada jarak 100 pip dari entry awal.