Outlook USD/JPY Mingguan: Tensi Geopolitik Akan Mendominasi
Pekan ini, data ekonomi tampaknya tak akan berpengaruh banyak terhadap pergerakan USD/JPY, karena ada dorongan dari tensi geopolitik yang menyebabkan kekhawatiran di kalangan para investor. Jika pelemahan Lira Turki terus berlanjut, maka cepat atau lambat, para pelaku pasar akan beralih pada mata uang safe haven seperti Yen Jepang. Skenario ini agaknya telah semakin menjadi kenyataan, terlihat dari ECB yang menyuarakan keresahan terkait dampak pelemahan Lira Turki terhadap bank-bank Eropa. Menurut analisa forex James Hyerczyk dari FXEmpire, isu inilah yang akan menjadi penggerak utama USD/JPY di pekan ini.
Analisa forex untuk pasangan mata uang USD/JPY didominasi oleh tensi perdagangan dan tekanan yang dihadapi BoJ untuk segera menyudahi kebijakan akomodatifnya pada pekan lalu. Di awal minggu, Yen didukung oleh rilis domestik yang solid, sementara di akhir pekan, meningkatnya tensi geopolitik AS-Turki mengindikasikan dukungan terhadap Yen.
Laporan Ekonomi Jepang Terangkum Positif
Belanja Rumah Tangga (Household Spending) Jepang melemah di bulan Juni, tapi data upah meningkat dalam laju tercepat dalam lebih dari 21 tahun terakhir. Kenaikan tersebut disebabkan oleh bonus musim panas yang lebih tinggi dari periode sebelumnya, dan merupakan salah satu sinyal pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat. Pendapatan Rumah Tangga (Household Income) Jepang turut mencatatkan kenaikan tercepat, kali ini dalam rekor 3 tahun terakhir yang disokong oleh upah pekerja temporer.
Di samping itu, GDP Preliminer Jepang menanjak ke level 0.5%, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang masih menduduki level -0.2%. Untuk kondisi yang lebih meyakinkan, analisa forex Hyerczyk memperkirakan jika GDP Jepang perlu mencapai setidaknya 0.3 persen. Dengan demikian, hasil 0.5% dari GDP terbaru telah melampaui target tersebut.
Baca juga : EUR Mencapai Posisi Teratas, GBP & USD Turun
Membaiknya laporan-laporan ini memberi harapan positif pada para pembuat kebijakan BoJ, yang selama ini merasa kesulitan untuk mengupayakan pencapaian inflasi di target 2 persen. Sementra itu, ringkasan notulen BoJ dari pertemuan yang berlangsung pada 30-31 Juli lalu menunjukkan bahwa ada satu anggota yang menginginkan Yield jangka panjang untuk bergerak dalam range lebih lebar dari standar bank sentral.
Yen Terbantu Tensi Geopolitik AS-Turki
Presiden Donald Trump mengecam pemerintahan Erdogan yang melakukan langkah kontroversial, yaitu menangkap 2 warga AS atas tuduhan spionase. Tak tanggung-tanggung, Presiden dari Partai Republik itu mengancam akan memberlakukan sanksi terhadap Turki, sehingga mengkhawatirkan ECB yang memperkirakan dampak sanksi tersebut untuk sejumlah bank di wilayah Eropa.
Ketegangan geopolitik di Turki telah membenamkan Lira ke level terendah sepanjang masa terhadap Dolar AS. Namun meski menang terhadap mata uang Turki tersebut, USD tidak serta merta menguat terhadap mata uang mayor lain. Posisi Greenback terhadap Yen Jepang justru terbilang riskan dalam analisa forex terkini, karena mata uang AS tersebut berisiko kalah saing terhadap Yen yang sering dipilih sebagai safe haven.
Bagaimana Analisa Forex USD/JPY Berikutnya?
Menurut analisa forex FXEmpire, tak banyak rilis data Jepang yang akan mempengaruhi Yen. Meski demikian, USD/JPY masih bisa digerakkan oleh rilis Retail Sales dan Building Permits AS.
Baca juga : USD/JPY Tetap Overbought Meski Data AS Tidak Mengesankan
Namun jika dibandingkan dengan risiko kekhawatiran global terhadap ketegangan geopolitik AS-Turki, maka data-data berdampak tinggi dari AS tersebut mungkin tidak akan terlalu signifikan dampaknya. Di akhir pekan lalu, USD/JPY terlihat berusaha menguat ke level 110.797 untuk membalik pelemahan tajam dalam sesi trading di beberapa jam sebelumnya. Meski demikian, harga secara garis besar masih berada dalam Downtrend kuat.
Grafik di atas menunjukkan harga yang telah memotong garis MA 50 dari atas ke bawah. Meski demikian, indikator RSI sudah naik ke arah atas dan mendekati level 40. Sinyal penguatan ini juga ditunjukkan oleh pola harga Falling Wedge yang terbentuk sejak awal Agustus lalu. Jika harga berhasil menembus batas atas Falling Wedge (110.50), maka level kunci selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam analisa forex USD/JPY adalah garis MA 50, yang saat ini berada di 111.310.