Dalam pekan ini (12-16 Juni 2017), pasar forex telah diramaikan oleh berbagai kebijakan Bank Sentral yang bersahut-sahutan. Untuk trading EUR/USD, pengumuman The Fed dan ECB tentu saja terpilih menjadi fokus utama. Melihat bagaimana The Fed kembali mengkonfirmasikan niatnya untuk meningkatkan suku bunga di akhir tahun, sementara ECB cenderung mempertahankan kebijakan moneter longgarnya, apakah ini menjadi saat tepat untuk menjual Euro? Analisa forex olahan kontributor Babypips ini akan mengungkapkan alasan-alasannya.
Analisa Forex Fundamental EUR/USD
Dalam pengumuman terbarunya, The Fed memenuhi ekspektasi pasar dengan meningkatkan suku bunga sebesar 25 bps, dan kembali meyakinkan rencananya untuk melakukan 3 kali rate hike di tahun 2017. Itu artinya, The Fed tidak melihat kemungkinan perubahan apapun terhadap rencana kenaikan suku bunga di akhir tahun nanti.
Melalui pidatonya, Janet Yellen menyiratkan jika The Fed masih optimis terhadap pertumbuhan ekonomi AS. Mereka juga meyakini perkembangan sektor tenaga kerja, yang dinilai mampu mengimbangi kenaikan suku bunga. Bahkan, The Fed kini mulai mempertimbangkan ‘perampingan’ neraca keuangan di tahun ini.
Lain The Fed, lain pula ECB. Bank Sentral untuk negara-negara Zona Euro itu masih betah mempertahankan kebijakan longgar meski inflasi sudah terpantau menguat. Hanya ada satu perubahan kecil yang mereka buat dalam pengumuman terbaru, yakni penghilangan kata “atau lebih rendah lagi” dalam proyeksi suku bunga.
Perbedaan kebijakan The Fed dan ECB yang begitu kontras praktis mendorong berbagai analis untuk melihat peluang sell EUR/USD. Dalam catatan analisa forex Babypips, sikap bearish terhadap pair itu tak hanya didukung oleh divergensi kebijakan Bank Sentral, tapi juga laporan Commitment of Traders (COT) dari CFTC. Menurut rilis data tersebut, trader-trader non-komersil telah mengambil posisi long untuk Euro selama 7 minggu berturut-turut. Dengan catatan waktu selama itu, cukup wajar untuk memperkirakan kemungkinan reversal dalam analisa forex EUR/USD.
Analisa Forex Teknikal EUR/USD
Jika diamati dari chart H1, EUR/USD telah membentuk uptrend yang sudah teruji dari beberapa kali bounce di atas garis trend.
Namun jika diperhatikan lagi. Pola terakhir dari pergerakan EUR/USD membentuk ascending triangle. Karena batas bawah dari pola tersebut sudah terpatahkan, harga tampak meneruskan pelemahan untuk menguji support berikutnya.
Masih dalam analisa forex terkait, level psikologis 1.1200 tampaknya perlu mendapat perhatian ekstra, karena menjadi tempat bertemunya level Fibo 50%, support garis trend, serta SMA 100 dan 200. Sementara itu, indikator stochastic yang terpasang di bawah chart mendukung sinyal sell dengan menampilkan indikasi overbought di atas level 80.
Pada chart D1 EUR/USD di bawah ini, terlihat bahwa kisaran 1.1300 menjadi level resistance mayor yang sedang diuji oleh pergerakan harga. Jika pengujian itu kembali gagal, harga bisa kembali mundur hingga ke level 1.0500.
Mengingat kondisi pasar saat ini masih sering dikhawatirkan oleh negosiasi Brexit, drama utang Yunani, dan krisis perbankan Eropa, cukup logis kiranya untuk mengambil langkah bearish terhadap EUR/USD. Analisa forex Babypips bahkan menyimpulkan jika Euro tak akan kekurangan pemicu bearish dalam waktu dekat ini.