Dolar AS Turun ketika SGD Naik, PHP diperjuangkan. Kesehatan Trump, Stimulus Dipantau
Dolar AS Turun ketika SGD Naik, PHP diperjuangkan. Kesehatan Trump, Stimulus Dipantau
DOLAR AS, DOLAR SINGAPURA, RUPIAH INDONESIA, PESO FILIPINA, RINGGIT MALAYSIA – POIN PEMBICARAAN
- Dolar AS turun dengan hati-hati versus ASEAN FX, IDR, PHP diperjuangkan
- Modal perlahan-lahan mengalir kembali ke pasar negara berkembang ketika S&P naik
- Risiko utama mendatang: Kesehatan Trump, stimulus fiskal AS dan pembicaraan Brexit
REKAPITULASI MINGGUAN DOLAR AS ASEAN
Haven yang terkait dengan Dolar AS menyerah pada tekanan penjualan seminggu terakhir ini karena harapan stimulus fiskal AS kemungkinan akan mengakhiri penurunan berturut-turut selama 4 minggu di S&P 500. Ekuitas bahkan mengabaikan Presiden AS Donald Trump terjangkit coronavirus, membuka pintu bagi ketidakpastian politik menjelang pemilu bulan November. Laporan non-farm payrolls yang agak mengecewakan diabaikan.
Berfokus pada kinerja terhadap mata uang ASEAN, Dolar Singapura merupakan salah satu yang memiliki kinerja terbaik sebaik Ringgit Malaysia. Dimana Dolar AS menahan poin dasarnya terhadap Rupiah Indonesia karena aliran keluar net ekuitas asing tetap ada. Sementara itu, Peso Filipina diperjuangkan karena Benjamin Diokno, Gubernur bank sentral lokal, membuka pintu bagi kelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut.
Baca juga: Dolar AS Naik, Pasar Negara Berkembang Menghilang dari Modal, SGD, IDR, PHP, MYR dalam risiko?
KINERJA DOLAR AS MINGGU LALU
*Indeks Dolar AS Berbasis di ASEAN rata-rata USD/SGD, USD/IDR, USD/MYR dan USD/PHP
S&P 500 VERSUS ALIRAN MODAL PASAR NEGARA BERKEMBANG
Dengan keuntungan baru-baru ini pada Indeks AS, sepertinya telah memicu arus masuk kembalinya modal dengan hati-hati kedalam Pasar Negara Berkembang – lihat grafik dibawah. Ini mungkin telah berkontribusi dalam beberapa kelemahan yang terlihat pada Dolar AS terhadap rekan ASEAN-nya. Mata uang dari pembangunan pasar dapat menjadi cukup sensitif bagi aliran ini. Karena itu penting untuk mengetahui faktor-faktor eksternal yang dapat memicu volatilitas di minggu mendatang.
RISIKO PERISTIWA EKSTERNAL – STIMULUS FISKAL AS, KONDISI DONALD TRUMP, LAPORAN FOMC, PEMBICARAAN BREXIT
Dengan pemikiran itu, semua mata masih tetap tertuju pada harapan stimulus fiskal AS dan kesehatan presiden saat ini. Minggu lalu, Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Partai Demokrat mengesahkan paket $2.2 triliun pada jalur partai. Apakah Undang-Undang tersebut berhasil melewati Senat atau tidak, masih harus dilihat, tapi risiko penundaan lebih lanjut memperburuk suasana pasar karena itu terjadi sepanjang bulan September, membuka peluang untuk menguatnya USD.
Ini sangat penting mengingat laporan FOMC yang akan jatuh tempo pada 7 Oktober. Disana Fed mungkin akan mengulangi beberapa komentar kehati-hatinnya mengenai prospek ekonomi tanpa keperluan yang mendesak untuk memperluas langkah-langkah meningkatkan likuiditas. Itu meningkatkan pentingnya paket fiskal yang tepat waktu karena pasar berpandangan kedepan. Data yang dikeluarkan AS terus mengungguli secara luas dibandingkan dengan ekspektasi, meskipun dengan margin yang menyusut.
Debat antara Wakil Presiden Mike Pence dan Senat Kamala Harris juga berlangsung pada hari Rabu. Debat presiden minggu lalu memicu sedikit ‘risiko’ pertengkaran setelah Joe Biden mengalahkan Donald Trump dalam pemungutan suara. Sumber lain dari volatilitas pasar bisa datang dari pembicaraan Brexit yang sedang berlangsung. Meningkatkan peluang ‘tanpa kesepakatan’ yang dapat mempersulit prospek pemulihan pertumbuhan ekonomi.
ASEAN, RISIKO PERISTIWA ASIA SELATAN – PENJUALAN RITEL SINGAPURA DAN MUNGKIN GDP, KESEIMBANGAN TRADE FILIPINA
Docket ekonomi ASEAN sebagai perbandingan yang cukup ringan. Singapura akan merilis laporan penjualan ritel terbaru. Data GDP lokal kuartal ketiga mungkin melewati batas antara 7-14 Oktober. Dengan mengingat itu, USD/SGD, USD/IDR, USD/MYR, USD/PHP akan tetap berfokus pada pembangunan eksternal minggu ini.
Pada tanggal 2 Oktober, koefisien korelasi perputaran 20-hari antara indeks Dolar AS berbasis ASEAN saya dan Indeks MSCI Pasar Negara Berkembang meningkat hingga -0.90 dari -0.88 bernilai mendekati -1 yang mengindikasikan peningkatan hubungan invers, meskipun itu penting untuk mengetahui bahwa korelasi tidak mengimplikasikan kehati-hatian.
Baca juga: Dolar AS Berganti Jalur pada Sentimen Risiko Meskipun Pernyataan Powell
INDEKS USD BERBASIS ASEAN VERSUS INDEKS MSCI PASAR NEGARA BERKEMBANG – GRAFIK HARIAN

*Indeks Dolar AS berbasid ASEAN rata-rata USD/SGD, USD/IDR, USD/MYR dan USD/PHP
Sumber: dailyfx.com