Cara Membuat Strategi Trading Berdasarkan Analisa Teknikal

Analisa Forex

cara-membuat-strategi-trading-berdasarkan-analisa-teknikal

Analisa teknikal bertujuan untuk memprediksi harga di masa depan berdasarkan pada pergerakan harga di masa lalu. Karenanya, cara membuat strategi trading forex berdasarkan analisa teknikal akan mengabaikan hal-hal lain di luar pergerakan harga. Baik itu berita maupun data fundamental tak berpengaruh pada keputusan-keputusan yang dibentuk berdasarkan analisa teknikal, walau pada penerapannya kelak trader bisa mengkombinasikan analisa teknikal dengan fundamental.

Strategi trading forex berdasarkan analisa teknikal akan melibatkan beberapa langkah, di mana masing-masing dimaksudkan untuk mengklarifikasi pergerakan harga, hingga titik-titik level entry dan exit bisa ditentukan. Berikut beberapa langkah membuat strategi trading forex berdasarkan analisa teknikal:

1. Ketahui Kondisi Pasar
Tentu saja, langkah pertama dan terutama bagi seorang trader sebelum menentukan strategi trading adalah mengetahui kondisi pasar terkini terlebih dahulu. Setelah itu, baru ia bisa menentukan akan bertrading dalam timeframe berapa dan chart macam apa yang akan digunakannya. Apakah ia akan bertrading dengan chart H1? H4? Monthly?

Jika seorang trader memutuskan untuk bertrading di chart Monthly, maka ia tak perlu mengkhawatirkan volatilitas jangka pendek asalkan kondisi modal memadai. Sebaliknya, jika ingin bertrading dalam jangka pendek, maka perlu melihat pula kondisi pasar di timeframe yang lebih besar, agar tidak keliru dalam menetapkan level-level Stop Loss Dan Take Profit.

Selanjutnya, trader dapat memutuskan apakah akan menggunakan trend line, oscillator, atau pengetahuan tentang pola-pola harga guna mengetahui apakah kondisi pasar sedang trending, sideways (ranging), atau flat. Tools analisa forex yang dipakai dalam strategi sebaiknya sesuai dengan kondisi pasar. Ini karena kesalahan dalam memilih tools yang cocok dengan kondisi pasar malah bisa mengakibatkan loss gegara salah identifikasi atau Fake Signal.

2. Memilih Tools Analisa Teknikal
Berdasarkan kondisi pasar terkini dan timeframe yang dipilih, tentukan tools analisa teknikal. Cocokkan dengan hati-hati. Jika kondisi pasar trending, maka RSI tak akan banyak berguna. Sedangkan jika situasi ranging, maka Moving Averages lah yang bakal sia-sia. Di sisi lain, apabila pergerakan sangat volatile, maka crossover Moving Average bisa sangat bagus untuk mendeteksi trend. Kemudian jika Anda akan bertrading Dolar Komoditas, maka Commodity Channel index (CCI) bisa jadi pilihan menarik.

Dan lain sebagainya.

Trader bisa membentuk strategi tradingnya secara bertahap dari waktu ke waktu, menggunakan indikator-indikator yang paling dipahami saja, lalu mengkombinasikannya menjadi sebuah strategi trading sederhana tapi efektif. Satu tips bagus di sini: Dari parameter default yang diberikan oleh indikator dari platform trading, Anda bisa memodifikasinya untuk mendapatkan setting paling optimal sesuai dengan tatanan strategi.

3. Cari Sinyal Trading
Peluang atau sinyal trading bisa muncul dari interaksi beberapa indikator. Misalnya dari kombinasi Moving Averages dan Oscillator, atau dari pola candlestick tertentu. Yang terpenting adalah, suatu sinyal dari tools analisa satu bisa dikonfirmasi dengan analisa teknikal lainnya. Misalnya jika ada level oversold atau overbought, maka bisa dikonfirmasi dengan divergence/convergence. Atau bila terjadi breakout, maka ada crossover yang menyertainya.

Sinyal trading ini bisa hadir dalam bentuk channel, crossover, divergence/convergence, breakout, konsolidasi, dan berbagai pola harga seperti triangle, flag, head and shoulder, dan lain-lain. Buat kombinasi indikator yang sederhana saja di tahap dua, tetapi Anda perlu memastikan bahwa sinyal yang muncul itu optimal dan bisa dimanfaatkan sepenuhnya di tahap tiga ini.

4. Lakukan Analisa Teknikal
Setelah mengetahui sinyal trading yang muncul dan maknanya, maka tentukan aksi yang akan diambil. Apakah akan buy? sell? di level berapa order dieksekusi? Stop loss dan Take profitnya? Putuskan juga teknik money management yang akan diterapkan.

Jika perlu, simulasikan berbagai skenario, bandingkan kredibilitas, besar risiko, dan potensi profitnya. Pilih alternatif skenario dengan proyeksi return tertinggi, tapi risiko terendah. Setelah itu, eksekusikan trading Anda.