Apa Itu Momentum dan Laju Perubahan?

Analisa Forex

Momentum dan Laju Perubahan (Rate of Change) sangat penting dipahami dalam mempelajari analisa forex dengan metode teknikal. Keduanya menjadi cikal bakal pembentukan berbagai indikator yang kini dianggap sebagai pemicu sinyal trading.

Pengertian Momentum dan Laju Perubahan (Rate of Change)
Momentum dan Laju Perubahan (Rate of Change) adalah indikator analisa forex teknikal sederhana yang menunjukkan persentase perubahan antara harga penutupan hari ini dengan harga penutupan beberapa hari (N) yang lalu. Momentum merepresentasikan perbedaan absolut pada harga pair Currency, saham, atau aset lainnya di pasar finansial, sedangkan Laju Perubahan (Rate of Change) merepresentasikan fraksi perubahan.

Momentum dan Laju Perubahan bisa dihitung dengan rumus matematis sebagai berikut:
Momentum = Ct – Cn
Laju Perubahan = [(Ct-Cn)/Cn]*100
Dimana Ct adalah harga penutupan (Close) hari ini, sedangkan Cn adalah harga penutupan pada N hari yang lalu.

Momentum dan Laju Perubahan merupakan bentuk indikator momentum oscillator paling mendasar. Di software trading populer Metatrader4 (MT4) dapat ditemukan dengan klik pada menu “Insert – Indicators – Oscillators”, lalu klil pada opsi “Momentum”. Selanjutnya indikator Momentum dan Laju Perubahan ini akan muncul sebagai subwindow pada chart yang sedang diamati, dalam bentuk garis-garis naik-turun seiring dengan pergerakan harga.

Cara Menggunakan Indikator Momentum Dalam Analisa Forex
Pada dasarnya, ada dua cara menggunakan indikator Momentum dalam analisa forex:

1. Anda bisa menggunakan indikator Momentum layaknya indikator oscillator yang mengikut trend (trend-following) dalam analisa forex umumnya, seperti MACD (Moving Average Convergence Divergence). Lakukan order Buy saat indikator sedang melantai tetapi mencuat ke atas, dan lakukan Sell ketika harga memuncak tetapi berbelok ke bawah. Agar lebih jelas, bisa juga dipasang moving average jangka pendek pada indikator ini untuk menentukan kapan tepatnya melantai dan memuncak terjadi.

2. Namun, jika indikator Momentum mencapai nilai sangat tinggi atau sangat rendah dibanding nilai historisnya, maka Anda bisa mengasumsikan bahwa trend saat ini akan berlanjut. Apabila tren sebelumnya adalah Uptrend maka akan terus naik, sedang bila Downtrend maka akan terus turun. Untuk memastikan apakah harga tepatnya akan berbalik atau lanjut reli, sebaiknya lakukan transaksi hanya setelah analisa forex dikonfirmasi oleh harga. Misalnya, jika indikator menurun hingga ke dasar lalu mencuat ke atas, jangan langsung Buy, melainkan tunggu hingga harga nampak mulai bergerak naik dulu.

3. Indikator Momentum juga bisa digunakan sebagai “Leading Indicator” ketika muncul divergensi saat analisa forex dilakukan. Divergensi pertama biasa disebut Bullish Divergence (menandai pembalikan dari Downtrend menjadi Uptrend), yaitu bila harga turun membentuk level rendah baru, tetapi Momentum naik dan membentuk level rendah pada posisi lebih tinggi. Divergensi kedua disebut Bearish Divergence (menandai pembalikan dari Uptrend menjadi Downtrend), yaitu bila harga naik membentuk level tinggi baru, tetapi Momentum menurun dan membentuk level tinggi pada harga yang lebih rendah.

admin :
Disqus Comments Loading...