Apa Itu MFI (Money Flow Index)?
Analisa Forex
MFI (Money Flow Index) cukup jarang dipakai dalam analisa forex karena kurang dikenal. Padahal, indikator teknikal yang pertama kali dikembangkan untuk perdagangan saham ini bisa menjadi alternatif leading indicator yang menarik guna menemukan peluang trading potensial.
Pengertian MFI (Money Flow Index)
MFI (Money Flow Index) adalah sebuah indikator momentum oscillator yang menggunakan harga dan volume untuk mengukur tekanan pada harga suatu aset dalam peruide waktu tertentu. Perhitungan MFI yang diciptakan oleh Gene Quong dan Avrum Soudack ini seperti menambahkan volume pada RSI (Relative Strength Index), sehingga kadang-kadang disebut sebagai RSI dengan pembobotan volume (Volume-weighted RSI). Dalam analisa forex, MFI paling cocok digunakan untuk mengidentifikasi pembalikan harga (Reversa) dan level harga ekstrim dengan beragam sinyal.
Cara perhitungan manual MFI sendiri dilakukan melalui sedikitnya empat tahapan sebagai berikut:
1. Typical Price (TP) = (High Price + Low Price + Close Price)/3
2. Raw Money Flow = Typical Price * Volume
3. Money Flow Ratio = (14-day Positive Money Flow) / (14-day Negative Money Flow)
4. MFI = 100 - 100 / (1 + money flow ratio)
Positive Money Flow di sini dihitung dengan menjumlahkan semua Money Flow pada hari-hari di periode di mana Typical Price lebih tinggi daripada Typical Price di periode sebelumnya. Demikian pula Negative Money Flow didapat dengan menjumlahkan semua Money Flow pada hari-hari di periode di mana Typical Price lebih rendah daripada Typical Price di periode sebelumnya. Period 14-day digunakan sesuai dengan rekomendasi pencipta MFI, Quong dan Soudack, meskipun sebenarnya bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan masing-masing pengguna.
Tanpa perlu melakukan hitung-hitungan manual yang rumit tersebut, kini trader bisa menemukan MFI sebagai salah satu indikator bawaan (built-in) dalam software trading, termasuk Metatrader4 (MT4). Untuk menerapkannya, cukup mencari MFI pada menu “Insert - Indicators - Volumes”. Setelah itu, indikator MFI akan muncul sebagai subwindow di bawah grafik harga pair Currency yang diamati, layaknya indikator Oscillator pada umumnya.
Cara Menggunakan MFI Dalam Analisa Forex
Nilai MFI selalu naik-turun di antara 0 dan 100. Cara menggunakannya serupa dengan cara menggunakan RSI dalam analisa forex, dengan satu perbedaan: volume. Adanya unsur volume bisa membuat indikator MFI bisa menunjukkan pergerakan agak berbeda dengan RSI. Menurut dasar teorinya, perubahan volume mendahului perubahan harga. RSI sendiri sudah merupakan indikator momentum oscillator yang mendahului perubahan harga, sehingga dengan memasukkan volume ke dalam MFI maka bisa meningkatkan sifat “leading” indikator ini.
Ada tiga kegunaan dasar MFI dalam analisa forex:
1. Untuk mengetahui level Overbought dan Oversold.
Biasanya, MFI di atas 80 mengindikasikan harga sudah overbought (jenuh jual), sedangkan nilai lebih rendah dari 20 mengindikasikan harga oversold (jenuh beli). Apabila nilai mencapai 90 atau 10, maka itu merupakan situasi langka yang menandakan bahwa pergerakan harga saat ini tidak dapat dipertahankan.
2. Menemukan Divergensi Bullish dan Bearish untuk mengantisipasi Reversal.
Divergensi Bullish adalah ketika harga turun membentuk level rendah baru, tetapi MFI naik dan membentuk level rendah pada posisi lebih tinggi. Di sisi lain, Divergensi Bearish yaitu apabila harga naik membentuk level tinggi baru, tetapi MFI menurun dan membentuk level tinggi pada posisi yang lebih rendah. Divergensi Bullish biasanya terjadi saat tren harga menurun dan mendahului pembalikan harga ke arah atas, sedangkan Divergensi Bearish terjadi saat tren harga naik dan mendahului pembalikan harga ke arah bawah.
3. Mengamati gagal swing pada nilai 80 atau 20 untuk mengidentifikasi potensi Reversal.
Kegagalan swing dan divergensi pada poin dua bisa digabungkan untuk menghasilkan sinyal trading yang lebih kuat. Namun, kemunculannya akan cukup jarang, meski MFI sudah diterapkan pada timeframe yang lebih rendah.