Apa Itu MACD (Moving Average Convergence Divergence)?
Analisa Forex
Dikembangkan oleh Gerald Appel di akhir tahun 70an, MACD (Moving Average Convergence Divergence) merupakan salah satu indikator yang paling sederhana dan efektif untuk analisa forex. Hal ini membuatnya populer di kalangan trader. Namun, tahukah Anda apa itu MACD dan bagaimana cara menggunakannya?
Pengertian MACD
MACD (Moving Average Convergence Divergence) adalah indikator momentum yang mengikuti trend (Trend-following) dan menunjukkan hubungan antara dua Moving Average pada harga suatu aset atau pair mata uang. MACD dihitung berdasarkan olahan Exponential Moving Average, biasanya dengan mengurangkan EMA-26 dari EMA-12. Kemudian dibuat pula Signal Line di atas MACD menggunakan EMA-9 dari MACD tersebut, untuk berfungsi sebagai pemicu sinyal buy dan sell.
MACD termasuk salah satu tools analisa forex populer, sehingga biasanya sudah tersedia pada software trading, termasuk Metatrader4 (MT4). Pada platform MT4, MACD pun dapat diterapkan dengan mudah, cukup mencari menu, lalu klik “Insert - Indicators - Oscillators”. Setelah itu, MACD akan tampil pada subwindow berdampingan dengan grafik pair mata uang yang sedang diamati. Sebagaimana bisa dilihat pada chart, MACD secara default ditampilkan sebagai garis-garis menyerupai arsiran, sedangkan Signal Line berupa garis putus-putus berwarna merah.
Cara Menggunakan MACD Dalam Analisa Forex
Pada umumnya, ada empat metode untuk menerjemahkan MACD dalam konteks analisa forex:
1. Crossover.
Sebagaimana bisa dilihat pada chart, ketika MACD turun ke bawah Signal Line, maka itu mengindikasikan waktu untuk sell (sinyal bearish). Sebaliknya, jika MACD naik ke atas Signal Line, maka itu merupakan indikasi bullish (waktu untuk buy). Namun demikian, kebanyakan trader biasanya menunggu konfirmasi dari indikator lain atau bentuk candlestick tertentu sebelum buka posisi trading, untuk menghindari fake signal atau buka posisi terlalu dini.
2. Divergensi (Divergence).
Divergensi menandakan akhir dari suatu tren yang sedang berlangsung, dan biasanya menjadi penanda akan terjadi reversal. Ada dua jenis divergensi yang bisa dideteksi MACD. Pertama adalah Bullish Divergence. Apabila harga turun membentuk level rendah baru, tetapi MACD malah naik, maka di sana ada Bullish Divergence. Kedua adalah Bearish Divergence. Apabila harga naik membentuk level tinggi baru, tetapi MACD menurun, maka disitu sedang terjadi Bearish Divergence.
3. Perubahan yang dramatis.
Ketika MACD naik atau anjlok secara dramatis, atau tepatnya moving average yang lebih pendek menjauh dari moving average yang lebih panjang, maka itu mensinyalkan harga sudah sangat overbought atau oversold, dan akan segera kembali ke level harga yang lebih normal.
4. Pergerakan di atas atau di bawah garis 0.0.
Pergerakan di atas atau di bawah garis 0.0 mensinyalkan posisi rata-rata jangka pendek dibanding rata-rata jangka panjang. Ketika MACD berada di atas 0.0., berarti rerata jangka pendek berada di atas rerata jangka pendek, sehingga mensinyalkan momentum pergerakan ke arah atas. Demikian pula sebaliknya. Dalam analisa forex, garis 0.0 ini seringkali berperan sebagai garis support sekaligus resistance bagi indikator MACD.