Pound terus menerus merosot dalam beberapa hari terakhir, karena masalah perbatasan Irlandia yang mengganjal negosiasi Brexit belum menemukan titik terang. Posisi GBP/USD saat ini berada pada 1.2755 dan bergerak makin mendekati ambang 1.2700, level psikologis terendah yang sebelumnya dihuni pada 15-16 Agustus 2018 lalu.
Pada hari Kamis (1 November 2018) mendatang, Inggris akan menggelar rilis data inflasi, keputusan suku bunga, sekaligus pidato Gubernur Bank Sentral Inggris Mark Carney. Bagaimana outlook Poundsterling menjelang event yang sering disebut sebagai Super Thursday tersebut?
Secara teknikal, pergerakan GBP/USD kemungkinan besar merosot terus hingga level 1.2700 tersebut, sebelum kemudian menghadapi titik krusial. Apabila mampu bertolak naik, maka target harga berikutnya berada pada level psikologis 1.2800 dan 1.2900. Namun, jika GBP/USD tergelincir sedikit saja hingga penutupan perdagangan satu sesi berada di bawah 1.2700, maka dapat membuka jalan untuk kemerosotan nonstop hingga 1.2400 yang terakhir kali dicapai pada bulan April 2018.
Baca juga : Analisa Yen Jepang: Antisipasi Pembalikan Harga
Dari perspektif fundamental, posisi Poundsterling terhadap semua mata uang mayor lain saat ini masih tergantung perkembangan negosiasi Brexit. Dengan demikian, walaupun agenda Super Thursday pada tanggal 1 November 2018 mendatang dipandang penting, tetapi takkan merubah arah pergerakan Pounds secara signifikan, selama belum ada sinyal akan tercapainya kesepakatan antara Inggris dan Uni Eropa dalam hal Brexit. Masalahnya, deadline Brexit pada Maret 2019 tinggal menghitung waktu.
Baca juga : Analisa Dolar AS Menjelang NFP November 2018
Sejalan dengan tingginya ketidakpastian mengenai Brexit, Mark Carney juga diekspektasikan akan tetap menyampaikan pesan-pesan dovish. Sebelumnya, ia sudah menegaskan takkan menaikkan suku bunga sebelum Brexit usai. Kali ini pun, diperkirakan ia akan mengutarakan retorika yang sama; bahwa kondisi ekonomi Inggris cukup tangguh, tetapi kenaikan suku bunga memerlukan kejelasan mengenai rencana Brexit terlebih dahulu.
Namun, investor dan trader tetap harus mewaspadai apabila ada pernyataan di luar dugaan, atau mendadak ada kabar baru dari perundingan Brexit. Dibandingkan data ekonomi, pernyataan bank sentral, maupun aspek teknikal, masalah ini masih menjadi faktor penggerak utama Poundsterling.