Poundsterling diprediksikan masih terpengaruh oleh dampak Brexit, serta berkurangnya sentimen investor akibat kekhawatiran atas masalah Deutsche Bank dan Commerzbank. Selain dua hal itu, neraca berjalan Inggris yang masih terpantau defisit ‘memaksa’ Sterling untuk bergantung pada inflow mata uang asing. Dihimpun dari analisa forex di berbagai sumber, inilah uraian selengkapnya tentang outlook GBP/USD untuk seminggu ke depan.
Analisa Forex Fundamental Untuk GBP/USD
Sejauh ini, data-data ekonomi Inggris tak menampilkan hasil terlalu buruk. Malahan, pantauan dari negeri tersebut cenderung diliputi sentimen positif, terutama setelah pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua direvisi naik nari 0.6% ke 0.7%. Dalam pekan selanjutnya, analisa forex GBP akan menanti laporan PMI manufaktur, konstruksi, dan jasa di hari Senin, Selasa, dan Rabu.
Di kubu USD, perkembangan pekan sebelumnya juga membawa kabar positif. Didominasi oleh data ekonomi yang dirangkum lebih baik dari ekspektasi, AS membawa kabar gambira dari PDB kuartal dua (direvisi naik dari 1.1% ke 1.4%) dan pesanan barang tahan lama (tidak merosot seburuk dugaan)
Sementara untuk minggu berikutnya, laporan NFP akan menjadi data paling dinanti untuk melengkapi analisa forex pair-pair USD. Namun sebelum rilis hasil indikator ketenagakerjaan itu di hari Jum’at, terdapat pula PMI manufaktur yang akan dipublikasikan pada Senin, data ADP sebagai indikasi awal NFP di hari Rabu, serta Jobless Claims pada Kamis besoknya.
Pantauan NFP selalu dinanti dari bulan ke bulan, karena biasanya sanggup menggerakkan harga pada range di atas rata-rata. NFP dalam analisa forex kali ini diperkirakan naik dari hasil di bulan sebelumnya, dengan catatan khusus pada kemungkinan monitoring FOMC terhadap data tersebut sebagai salah satu landasan utama kebijakan mereka dalam menentukan suku bunga AS Desember mendatang.
Analisa Forex Teknikal Untuk GBP/USD
Pair GBP/USD terlihat berkonsolidasi di level bawah dalam range 3 bulannya. Menurut ulasan analisa forex Elizabeth Belugina dari FX Bazooka, akan sulit menarik Cable lebih jauh dari area tersebut karena diperlukan pemicu yang benar-benar kuat untuk mendorongnya lebih rendah dari zona bawah, seperti yang tampak pada chart di bawah ini:
Meski demikian, posisi GBP/USD tampak belum terlalu aman karena masih ada ruang penurunan sampai ke 1.2865 (low Agustus) dan 1.2790 (low setelah Brexit), jika harga ditutup di bawah level 1.2900. Oleh karena itu, bisa disimpulkan jika analisa forex ini memandang masih relatif sulit bagi Sterling untuk menunjukkan tanda-tanda pemulihan nyata. Dibanding mata uang lain, GBP menjadi rival Greenback yang terlemah. Perkiraan resistance ada di 1.3000, 1.3115 dan 1.3180/1.3200.