Sesuai ekspektasi dalam analisa minggu lalu, Indeks Dolar AS (DXY) bergerak relatif netral dalam sepekan. Meskipun Dolar AS melemah beruntun pada awal pekan, tetapi grafik langsung mencuat naik menjelang penutupan. Padahal, mayoritas data ekonomi AS dirilis mengecewakan. Baik inflasi produsen, inflasi konsumen, maupun penjualan ritel bulan Agustus gagal mencapai angka yang sesuai dengan estimasi pasar.
Outlook Dolar AS
Absensi data ekonomi AS yang mendukung, nampaknya diabaikan oleh pelaku pasar lantaran besarnya risiko perang dagang AS-China, kemungkinan penularan krisis Venezuela dan Turki di negara-negara berkembang, serta masih belum jelasnya nasib negosiasi Brexit. Akibatnya, Dolar AS cenderung defensif dalam Major Pairs. Karena itu pula, saat ini DXY tertahan oleh garis Moving Average 100-Day (garis biru) yang sering dianggap sebagai level support dinamis kuat secara teknikal.
Dengan kondisi teknikal seperti itu, Dolar AS memiliki peluang menguat dalam sepekan ke depan. Namun, hal ini perlu dikonfirmasi oleh penembusan RSI ke atas garis tengah 50. Jika RSI berhasil naik ke atas garis tengah 50, maka DXY bisa naik hingga 95.50 (level tertinggi sebelumnya), untuk kemudian mengincar balik ke level 96.50.
Baca juga : Dolar AS Mungkin Meningkat pada CPI
Namun, jika DXY ternyata secara tak terduga terbanting jatuh lagi, maka perlu diwaspadai kemungkinan terbentuknya Death Cross apabila garis MA-50 Day melintasi garis MA-100 Day ke arah bawah, yang bisa dianggap sebagai sinyal Sell.
Outlook GBP/USD
Proyeksi penguatan Dolar AS ke depan berpotensi melemahkan GBP/USD. Secara fundamental, kemungkinan tersebut didukung oleh ketidakpastian status negosiasi Brexit serta goyahnya posisi PM Theresa May yang menimbulkan instabilitas politik di dalam negeri Inggris.
Secara teknikal, posisi GBP/USD saat ini juga bertepatan dengan sebuah titik krusial. Pekan lalu, harga ditutup pada 1.3069, tepat di tengah-tengah garis Moving Average 100-Day dan 50-Day.
Dengan posisi seperti itu, maka kita harus mencari petunjuk dari indikator RSI untuk mengetahui arah pergerakan berikutnya. Apabila RSI berhasil melintasi ambang garis tengah 50 dalam beberapa hari ke depan, maka GBP/USD akan balik bearish hingga kisaran 1.2900. Namun, jika tidak, maka akan ada peluang pembentukan Golden Cross dari perlintasan MA-50 Day ke atas MA-100 Day, yang bisa dianggap sebagai sinyal Buy.
Baca juga : Analisa Mingguan Dolar AS Pasca NFP 10-14 Sept 2018
Ada dua event penting dari Inggris yang dijadwalkan rilis minggu depan, yakni Consumer Price Index (CPI) dan penjualan ritel. Namun, menilik perkembangan beberapa waktu belakangan, isu mengenai Brexit lebih dipedulikan trader dan investor Poundsterling, ketimbang data-data ekonomi.