Analisa Forex USD/JPY: Masih Dibayangi Prospek Koreksi
USD/JPY betah bergerak di kisaran 114 pada sesi trading Selasa (6/12)ini, menantikan rilis data neraca perdagangan dan pesanan pabrik dari AS. Pair tersebut menorehkan rekor mengesankan sepanjang bulan November, dengan melonjak hingga 9.4% pasca pemilihan Presiden AS mengumandangkan nama Donald Trump sebagai juara. Selain itu, pasar juga diliputi sentimen positif akan kenaikan suku bunga The Fed, yang diyakini bakal diputuskan pada sesi rapat FOMC 13-14 Desember mendatang.
Melihat kuatnya fundamental AS dan kondisi ekonomi Jepang yang masih berjuang melawan deflasi, analisa forex untuk USD/JPY hingga kini cenderung memihak trend bullish, walaupun beberapa analis sudah mewaspadai kemungkinan koreksi. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini ulasan analisa forex USD/JPY yang mengungkapkan outlook fundamental dan teknikal pair tersebut.
Analisa Forex Fundamental USD/JPY
Meski tengah dirundung deflasi, perekonomian Jepang masih gagal memacu tingkat konsumsi. Indikator belanja konsumen Jepang dilaporkan melemah di bulan Oktober, bersama laporan Household Spending dan Retail Sales yang sama-sama mengendur.
Kepercayaan konsumen pun ikut menambah panjang masalah, dengan menurun ke level terendah sejak Mei lalu, tepatnya di poin 40.9. Analisa forex untuk USD/JPY berikutnya akan beralih pada rilis data Neraca Berjalan Jepang dan PDB Akhir, yang sama-sama diproyeksi tumbuh dari hasil periode sebelumnya.
Dari sisi AS, fokus analisa forex fundamental masih berkutat pada beragamnya data ketenagakerjaan yang diterbitkan Jum’at (2/12) lalu. NFP memang mencatatkan peningkatan lebih baik dari ekspektasi, tapi indikator pengukur pertumbuhan gaji, Average Hourly Earnings, justru turun 0.1%. Walaupun tingkat pengangguran membawa kabar gembira dengan melemah lebih baik dari perkiraan di poin 4.6%, tapi pencapaian buruk laporan pendapatan menjadi beban yang tak bisa lepas dari perhitungan analisa forex untuk USD.
Analisa forex Kenny Fisher dari Market Pulse memperkirakan, adanya penurunan di pasar tenaga kerja menjadi penghambat tumbuhnya inflasi. Level CPI AS memang terpantau lemah meski pertumbuhan ekonomi menguat secara meyakinkan. Rilis PDB awal bahkan menorehkan kenaikan ke level 3.2% di kuartal ketiga, lebih baik dari estimasi analis di 3.0%. Namun demikian, tingkat inflasi AS masih terpantau bergerak di area 1.6%
Analisa Forex Teknikal USD/JPY
Dari pengamatan teknikal, USD/JPY belum memberikan arahan jelas terkait prospek pergerakan selanjutnya. Peluang koreksi pun dikhawatirkan terjadi, mengingat harga telah gagal menembus resistance 114.82. “Para buyer bahkan tak berhasil mengungkit harga lebih tinggi dari posisi 114.77. USD/JPY pun akhirnya close di bawah resistance 114.82,” demikian ungkap analis Hantec Markets.
Grafik H1 di atas menerangkan deskripsi pergerakan harga terkini dari USD/JPY. Price action kurang memberikan sinyal jelas, terlihat dari candle bull yang kurang terbentuk secara signifikan, tepat setelah 2 candle bearish sempurna menampakkan diri.
Indikator momentum menandakan sinyal korektif, tapi tidak ada kejelasan jika harga akan berbalik turun. Dalam jangka pendek, USD/JPY tak dapat menampilkan outlook pasti. Setelah terdorong hingga menyentuh 113.90, USD/JPY di chart harian tampak berencana menjadikan level tersebut sebagai pivot terdekat dalam range trading antara 112.85 hingga 114.82