Tak ada yang menampik jika November 2016 adalah bulan keemasan bagi Dolar AS. Pasca kemenangan Donald Trump, Greenback terus saja menguat dan menghabisi lawan-lawannya. Trend bullish paling terasa di pair USD/JPY, yang secara teknikal saat ini sudah mencapai level overbought. Namun setelah rilis data NFP Jum’at (2/12) lalu yang seakan tak seberapa digubris pasar, para pengamat dalam analisa forex mereka pun mulai memprediksikan koreksi USD.
Christala Parmaxi dari Investing mengumandangkan hal serupa. Menurutnya, dampak NFP dan tingkat pengangguran yang tak terlalu dihiraukan menjadi bukti kuat jika investor sedang mengistirahatkan posisi mereka terhadap Greenback. “Kemungkinannya, pasar akan segera berbalik, atau paling tidak terjadi koreksi,” sebut Christala dalam analis forex-nya
Analisa Forex Fundamental USD
Rilis data terdekat dari AS adalah laporan NFP, yang biasanya menjadi salah satu rilis terpenting dan sangat diamati oleh para pelaku pasar. NFP akhir pekan lalu berhasil finish lebih baik dari ekspektasi, dengan mengukir pertumbuhan hingga ke angka 178,000. Perolehan tersebut mengalahkan prediksi yang hanya memperkirakan kenaikan ke 175,000. Meski demikian, hasil Oktober direvisi turun sebanyak 19,000.
Selain NFP, data penting lain yang tampak kurang diperhitungkan Jum’at lalu adalah unemployment rate. Laporan yang mengukur tingkat pengangguran AS itu terpantau anjlok ke level terendah sejak Agustus 2007, tepatnya di poin 4.6%. Raihan tersebut memperlihatkan perbaikan dari hasil 4.9% di periode sebelumnya, sekaligus memenuhi ekspektasi analis yang memproyeksikan penurunan serupa.
Dua data dari sektor ketenagakerjaan itu terangkum positif bagi rencana kenaikan suku bunga AS bulan ini. Tingkat probabilitas dari Fed Fund Futures pun masih stabil di 100%, menandakan keyakinan penuh para investor terhadap diberlakukannya pengetatan kebijakan moneter oleh The Fed.
Akan tetapi, para investor USD tak banyak bereaksi terhadap kabar gembira di atas. Pergerakan Greenback tak menunjukkan lonjakan berarti, justru volatilitas dari para pesaingnya-lah yang mengombang-ambingkan harga.
Salah satu pair USD yang mendapat sorotan utama di awal pekan ini adalah EUR/USD. Sebabnya tak lain dan tak bukan adalah momen referendum Italia yang dilaksanakan Minggu (4/12) lalu. EUR/USD sempat terjun bebas ke level terendah 21 bulan setelah hasil referendum yang mengunggulkan suara “no” diumumkan. Namun tak lama setelahnya, Euro berhasil rebound dan hingga kini terus menanjak ke level tertinggi 2 minggu. Wajar saja, kemenangan pihak “No”memang sudah diekspektasi pasar, sehingga penurunan Euro tak berlangsung lama.
Bahkan sejak akhir pekan lalu, pemihak bull Euro sudah mengindikasikan rencana mereka untuk ‘menetap’. Dalam beberapa hari ke depan, EUR/USD mungkin akan bergerak dalam sentimen korektif bullish. Selanjutnya, pergerakan harga bisa jadi akan ditentukan oleh pengumuman ECB pasca pertemuannya di hari Kamis (8/12) ini. Meski pergerakan EUR/USD sementara ini tampak positif, berbagai ulasan analisa forex tetap menyuarakan kewaspadaan, karena outlook perekonomian Italia dan Uni Eropa secara keseluruhan tak tampak baik.
Event fundamental berikutnya yang bisa dinantikan untuk melengkapi analisa forex USD adalah:
-PMI Manufacturing dari ISM, yang diprediksi berekspansi ke 55.4 dari poin bulan sebelumnya di 54.8
-Pidato Presiden Fed New York, William Dudley, tentang pendangan ekonomi makro AS dan pengaruhnya bagi New York
-Pidato Gubernur BoE Mark Carney di John Moores University, Liverpool
-Rapat RBA, yang diekspektasi tak akan mengubah kebijakan suku bunga di 1.5%
Analisa Forex Teknikal USD
Euro membawa Dolar AS terpelanting ke dalam volatilitas ekstrim sejak sesi pembukaan pasar hari ini (5/12). EUR/USD dibuka dengan gap down yang mengejutkan, sebelum akhirnya berhasil menutup kekalahan dan terus melaju hingga ke level tertinggi 2 minggu.
Dalam jangka pendek, analisa forex untuk pergerakan EUR/USD memperkirakan harga akan berkisar dalam range korektif, lalu menguat lebih lanjut di akhir minggu, untuk kemudian menutup pergerakan di kisaran 1.86. Tentu saja, masih ada momen rapat ECB dan pengumuman terkait kebijakan QE yang harus diperhatikan.
Secara teknikal, pergerakan positif EUR/USD sebenarnya sudah terlampau optimal. Walaupun begitu, analisa forex yang mengamati perkembangan pair tersebut juga mengidentifikasi momentum harga yang baru saja beralih ke arah bullish setelah harga menguat tajam hari ini. Potensi resistance berada di sekitaran 1.073, 1.08, dan 1.085. Sementara itu, support terbentuk di area 3 garis SMA, tepatnya di level-level 1.063 dan 1.056.