Analisa Forex Untuk Trader Bermodal Besar
Seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk bertrading forex? Jawabannya bisa bermacam-macam. Ada broker forex mancanegara yang memungkinkan trading hanya dengan modal minimal $1 saja. Tapi, akan sangat tidak realistis untuk menghasilkan profit besar hanya dengan itu saja.
Broker ECN mancanegara dan broker lokal Indonesia biasanya mematok minimal modal sekitar $200 hingga $500. Dan memang, dengan asumsi trader menggunakan lot mini atau mikro, maka besaran itu bisa menjadi margin memadai untuk bertrading forex. Karenanya, banyak trader membatasi modal awalnya di kisaran itu saja, atau maksimal $1000. Akan tetapi, bukan berarti tak ada yang berani mulai trading dengan modal lebih dari $1000.
Nah, bagi para trader bermodal besar, berikut beberapa tips analisa forex untuk Anda:
1. Jangan gunakan leverage terlalu tinggi.
Leverage dihadirkan oleh broker forex dalam besaran proporsi tertentu yang bisa memperbesar kekuatan modal trader. Misalnya broker memberikan leverage 1:1000, berarti hanya dengan modal $10 saja, trader bisa bertrading forex seakan-akan memiliki dana $10,000. Fasilitas ini sering membuat trader pemula salah paham; disangkanya jika menggunakan leverage lebih besar maka profit yang didapat bisa lebih besar juga.
Itu adalah anggapan yang keliru. Memang leverage bisa meningkatkan profitabilitas trader, tetapi risiko trading juga meningkat. Ini khususnya bagi trader bermodal besar yang sebenarnya tak begitu membutuhkan leverage kelewat tinggi. Faktanya, berdasarkan sebuah studi yang diselenggarakan oleh broker FXCM, salah satu pialang forex terbesar dunia, menggunakan leverage terlalu tinggi termasuk kesalahan yang paling umum dilakukan oleh trader.
Analisa forex bagi trader bermodal besar harus diawali dengan pembatasan leverage yang digunakan maksimal di kisaran 1:100 saja. Dengan modal besar plus leverage maksimal 1:100, yakinlah bahwa trader sudah cukup bebas untuk bertrading di pair-pair mayor apabila menggunakan lot mini atau mikro.
2. Cocokkan waktu trading dengan sistem yang Anda gunakan.
Ada empat sesi trading forex di dunia, yang biasanya dikumpulkan menjadi tiga saja: Sesi Asia (sesi trading Australia dicakup dalam sesi ini), sesi Eropa, dan sesi Amerika. Bagi trader Indonesia, sesi Asia akan bertepatan dengan waktu sekitar subuh hingga siang hari. Sesi Eropa dimulai pukul 14:00, dan sesi Amerika baru dibuka malam hari. Bagaimana memilih waktu trading yang tepat?
Perlu Anda ketahui bahwa sesi Asia identik dengan pergerakan harga lambat dan ranging (sideways). Tak banyak gejolak di sesi ini dan volatilitasnya rendah. Karena itu, jumlah pips yang mungkin didapat (profitabilitas) relatif kecil, walaupun risiko trading juga rendah. Di sisi lain, sesi Eropa dan Amerika terkenal akan volatilitas sangat tinggi. Sering terjadi breakout dari range yang terbentuk sebelumnya di sesi Asia maupun di hari perdagangan sebelumnya. Kemungkinan pips yang bisa didapat, khususnya untuk pair GBP/USD dan EUR/USD, sangat tinggi di sesi Eropa dan Amerika. Namun, risiko pun lebih besar.
Jadi, sesi trading mana yang paling cocok untuk trader bermodal besar? Semua itu tergantung pada sistem trading Anda sendiri. Apakah Anda suka bertrading di pasar yang kalem dan ranging? maka pilihlah sesi trading Asia. Jangan berkecil hati dengan proyeksi profitabilitas rendah, karena jika Anda nekad bertrading di sesi Eropa dan Amerika, maka sistem Anda malah bisa gagal total. Sebaliknya, jika Anda suka mencari peluang breakout dan profit dengan cara itu, maka bertradinglah di sesi Eropa dan Amerika.
3. Gunakan analisa forex untuk bertrading secara fleksibel.
Satu hal yang sering luput dari perhatian trader forex adalah bahwa kondisi pasar itu berubah-ubah. Karenanya, adalah sesuatu yang musykil untuk secara kaku mempertahankan satu sistem trading saja. Sistem trading yang paling profitable sekalipun akan tiba pada suatu saat ketika profitabilitasnya menurun terus atau bahkan jadi minus.
Di sini, kemampuan trader dalam melakukan analisa forex dibutuhkan. Jangan hanya jadi robot yang terus menerus mengulang-ulang sistem trading yang sama, melainkan sesuaikan sistem dengan kondisi pasar. Waspada jika akan ada rilis berita (news release) dan menghindarlah jika kondisi pasar nampak susah ditebak. Atau lebih baik lagi jika Anda sudah membuat dua atau tiga jenis sistem trading yang bisa langsung diterapkan sesuai dengan kondisi pasar. Ada sistem untuk trading di pasar ranging, ada sistem untuk panen pips dari breakout saat volatilitas tinggi, dan ada sistem news trading. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan pasar merupakan salah satu kunci trader forex yang sukses.