Analisa Forex Mingguan EUR/USD: Kemungkinan Bearish Terus Berlanjut

Analisa Forex

analisa forex eurusd bearish masih berlanjut

Pekan ini (14-18 November), Euro telah terjun bebas dan mengalami durasi penurunan terlama sepanjang sejarah. Itu artinya, EUR/USD terus-menerus melemah dalam jangka waktu yang mengkhawatirkan. Mengawali minggu dengan gap down di 1.0830, pair tersebut terus merosot hingga ke poin 1.0600 di penutupan pekan.

Lantas bagaimana dengan minggu depan? Faktor penting apa sajakah yang bisa diamati untuk memperkirakan arah pergerakan EUR/USD? Analisa forex yang dirangkum dari berbagai sumber ini akan memberikan gambarannya.

Analisa Forex Fundamental EUR/USD
Euro mendapat serangan berturut-turut di penghujung minggu dari Janet Yellen dan Mario Draghi. Lewat testimoninya di hadapan Kongres pada Kamis (17/11) kemarin, pernyataan Yellen semakin menjunjung asa para investor yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap kenaikan suku bunga Desember.

Sementara itu, Mario Draghi justru mengisyaratkan bakal mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter, terutama setelah mencermati ucapannya yang menyeret inflasi sebagai faktor penentu. Tingkat inflasi tahunan Zona Euro baru-baru ini berhasil mencatatkan pertumbuhan dari 0.4% ke 0.5%. Akan tetapi, Draghi menekankan bahwa peningkatan itu masih jauh di bawah target Bank Sentral. Berdasarkan analisa forex Yohay Elam, hal tersebut bisa menandakan kebijakan akomodatif yang tak hanya dipertahankan, tapi juga diperlebar.

Pada hari Senin minggu depan, Mario Draghi akan kembali bersuara untuk menyampaikan laporan tahunan ECB. Berlanjut ke hari Rabu, akan ada rilis PMI jasa dan manufaktur Zona Euro untuk bulan November. Analisa forex juga bisa difokuskan pada hari berikutnya dengan mengikuti data iklim bisnis Ifo Jerman.

Dalam jangka panjang, analisa forex fundamental Euro masih dibebani sentimen bearish karena risiko politik di negara-negara Eropa. Selain itu, terpilihnya Trump sebagai Presiden AS juga masih menunjang bullish USD yang hingga kini masih mendominasi pergerakan. Dengan kemungkinan stimulus fiskal dari kebijakan ekonomi Trump, Fed akan semakin ditekan untuk segera menaikkan suku bunga jika tak mau berhadapan dengan risiko tingginya inflasi.

Analisa Forex Teknikal EUR/USD
Secara teknikal, para analis juga masih menaruh bias bearish terhadap EUR/USD. Dalam periode mingguan, analisa forex Yohay Elam memperkirakan range pair tersebut di kisaran 1.0400-1.0900. “Jika level 1.0458 yang pernah tercapai Maret 2015 berhasil ditembus sebelum akhir tahun ini, maka pelemahan Euro bisa semakin tajam,” ungkap analis dari Forex Crunch tersebut.

Analisa forex teknikal dari FX Bazooka pun kurang lebih serupa. Dalam chart weekly yang tampil di bawah ini, tampak harga telah mencapai support mayor 1.0600 yang menjadi batas bawah 2015-2016.

(masukkan gambar “analisa forex eurusd bearish masih berlanjut” di sini)

Jelas bahwa Euro kini mendekati low beberapa tahun terakhir dan menyebabkan support bergeser ke 1.0500 dan 1.0460. Sementara itu, level-level support sebelumnya di 1.0685, 1.0740, 1.0800 dan 1.0850 berubah menjadi batas resistance. “Meski Euro berupaya pulih sekalipun, traders akan cenderung mengambil langkah sell,” kata Elizabeth Belugina dari FX Bazooka.