Pergerakan EUR/USD sepekan kemarin cukup volatil, ditandai dengan lonjakan pasca rumor tapering ECB beredar. Menurut laporan Bloomberg, bank sentral tersebut diperkirakan bakal mengurangi pembelian asetnya senilai 10 milyar Euro untuk setiap bulan sampai program tersebut berakhir sesuai rencana pada Maret 2017. Namun demikian, absennya konfirmasi resmi dari pihak ECB membuat kenaikan EUR/USD tak bertahan lama.
Lalu bagaimana dengan minggu depan? Seperti apakah analisa forex fundamental dan teknikal untuk pair ini? Dihimpun dari beragam sumber, inilah ulasan analisa mingguan 10-14 Oktober 2016 untuk EUR/USD.
Analisa Forex Fundamental Untuk EUR/USD
Selain isu tapering ECB, laporan fundamental dari analisa forex EUR/USD yang cukup berdampak pada pekan sebelumnya adalah Factory Orders dari Jerman. Data tersebut mencatatkan pertumbuhan terbaik dalam 5 bulan terakhir. Di sisi lain, kekhawatiran dari masalah Deutsche Bank tampak memudar, tak seperti yang dicemaskan oleh berbagai analis sebelumnya.
Untuk analisa forex pekan depan, terdapat jadwal rilis kepercayaan investor dari Sentix dan neraca perdagangan Jerman di hari Senin, serta sentimen ekonomi ZEW Jerman pada hari Selasa. Setelah melaporkan hasil surplus 19.4 milyar di bulan Juli, neraca perdagangan dari perekonomian terbesar Zona Euro diprediksikan sedikit menyempit di 19.3 milyar. Data Sentix yang dicatat semakin meningkat setelah momen Brexit diproyeksikan bakal kembali tumbuh hingga ke poin 6.2. Sementara itu, laporan ZEW diekspektasikan rebound dari stagnasinya di 0.5 ke 4.2 di bulan Oktober.
Waspada “Flash Crash” Euro
Akan tetapi, ada risiko dari ketidakpastian situasi politik yang membayangi gerak Euro, juga tanda-tanda lain yang mengindikasikan jika perekonomian Zona Euro kini telah kehilangan momentum. Apalagi, performa Greenback tengah menunjukkan kondisi prima, terbukti dari cukup stabilnya respon mata uang tersebut pasca dikecewakan NFP.
Yohay Elam dari ForexCrunch bahkan turut mempertimbangkan kemungkinan efek domino dari “flash crash” Poundsterling. Seperti diketahui dalam rilis berita dan analisa forex sepekan ini, pasar dikejutkan dengan kemerosotan GBP/USD hingga ke level terendah baru 31 tahun terakhir.
Sebagai mata uang yang berkorelasi positif terhadap Cable, Euro ikut terseret turun. Ingat bahwa Brexit adalah tentang Inggris yang meninggalkan Uni Eropa, jadi dampak negatif tentu tak akan dirasakan Inggris seorang. Karena itu muncullah kekhawatiran yang berspekulasi jika Euro bakal menjadi target “flash crash” selanjutnya. Ditambah lagi, ECB diberitakan siap menambah QE, sementara di sisi lain The Fed punya amunisi yang cukup untuk menaikkan suku bunga sebelum akhir tahun.
Analisa Forex Teknikal EUR/USD
Secara teknikal, EUR/USD telah gagal bertahan di atas MA 100-minggu. Akan tetapi, harga berhasil bertengger di atas support 1.1100, yang tercipta sejak November 2015. Analisa forex teknikal dari FX Bazooka memprediksikan EUR/USD untuk tinggal di area 1.1200-1.1100. Apabila harga bisa merosot dan menembus 1.1100, maka penurunan EUR/USD dapatmencapai 1.1040 hingga 1.1000.
Berikut ini tampilan grafik EUR/USD yang sudah dilengkapi dengan setup indikator untuk memperoleh hasil analisa forex teknikal di atas: