Analisa Forex Mingguan 2-6 Juli 2018
Sesuai prediksi dalam analisa forex mingguan sebelumnya, Indeks Dolar AS (DXY) tertekan di kisaran 94.0-95.0 sepanjang pekan lalu, sementara AUD/USD terkubur di bawah kisaran 0.7350. Presiden AS Donald Trump masih terus menabuh genderang perang dagang dengan berbagai negara lain, tetapi pasar forex seolah mengabaikannya, karena belum nampak dampak signifikan terhadap perekonomian global. Dari segi data-data ekonomi yang dirilis pekan lalu pun, tak ada yang bersifat high-impact. Namun, pasar mungkin akan mulai bergairah pekan ini, karena ada jadwal rilis data Non-farm Payroll yang dikenal berdampak paling besar terhadap pair-pair mayor.
Indeks Dolar AS Nantikan Breakout
Minggu lalu, Dolar AS melanjutkan performa beragam dalam mata uang-mata uang mayor. USD menguat terhadap mata uang GBP, JPY, dan CHF, tetapi melemah versus EUR dan CAD. Meredanya ketegangan politik di Eropa karena tercapainya kesepakatan mengenai arus perpindahan penduduk, berdampak positif bagi Euro. Sedangkan Kanada ditopang oleh harga minyak yang melonjak nyaris 15% dalam sepekan.
Secara teknikal, dalam beberapa hari ke depan Indeks Dolar AS (DXY) kemungkinan akan mencoba untuk breakout dari kisaran 94.0-95.0 tempatnya terkungkung selama dua minggu terakhir. Apabila mampu melonjak hingga tembus 95.50, maka dapat memicu reli Dolar AS terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya. Namun, apabila DXY justru terbanting ke bawah 94.00, maka penurunan lebih lanjut bisa berlangsung selama bulan Juli.
Saat-saat penentuan bisa jadi bertepatan dengan dirilisnya data Non-farm Payroll (NFP) pada hari Jumat malam. Namun, publikasi notulen rapat FOMC (bank sentral AS) pada Jumat pagi (Waktu Indonesia Barat) juga bisa menggoyang pasar. Berhati-hatilah apabila Anda trading pada waktu-waktu tersebut, karena berisiko spread melebar dan volatilitas meningkat.
Baca juga : Pergolakan Yuan China Gagal Memicu Panik Trader
Dalam rilis hari Jumat depan, Tingkat Pengangguran AS diperkirakan tetap 3.8%. Namun, Non-farm Payroll bulan Juni diprediksi hanya naik 200,000, atau lebih rendah dibanding 223,000 pada bulan Mei. Apabila angka aktual kelak lebih rendah dari ekspektasi, maka Dolar AS bisa tertekan. Sebaliknya, jika ternyata NFP lebih tinggi, maka Dolar AS bisa melesat. Dinamika ini akan berdampak pada semua mata uang mayor juga, termasuk Dolar Australia.
Tunggu Pembalikan Dolar Australia
Setelah menutup akhir pekan lalu dengan terpuruk pada Fibonacci 0.0 (di bawah kisaran 0.7350), pasangan mata uang AUD/USD belum menampakkan tanda-tanda kebangkitan. Dilihat dari indikator Moving Average, posisi harga yang masih berada di bawah MA-50 maupun MA-100 mengindikasikan tren masih bearish, sebagaimana nampak pada grafik AUD/USD Daily berikut.
Saat analisa ini ditulis, indikator Relative Strength Index (RSI) masih menurun, tetapi belum mencapai area oversold di bawah RSI 30.0. Apabila RSI sudah mencapai 30.0 dalam beberapa waktu mendatang, maka kondisi bisa berbalik menjadi peluang buy AUD/USD. Katalis bisa muncul dari rilis NFP, Notulen Rapat FOMC, maupun pengumuman suku bunga bank sentral Australia pada hari Selasa.