Sterling merosot hampir 100 pips setelah inflasi Inggris untuk bulan Juni 2017 dirilis lebih buruk dari ekspektasi. Diproyeksi stagnan di level 2.9%, CPI (y/y) Inggris justru melorot ke 2.6%. Analis pun merespon situasi terbaru ini dengan beragam tanggapan. Seperti apa tepatnya analisa forex GBP/USD dari sisi fundamental dan teknikal selepas kejatuhan tersebut?
Analisa Forex Fundamental GBP/USD
Menurut kacamata analis FXTM, hasil mengejutkan data inflasi yang berdampak langsung pada pergerakan Pound menandakan tingginya sensitivitas mata uang Inggris tersebut terhadap spekulasi kebijakan moneter. Sebagai salah satu indikator terpenting dalam pertumbuhan ekonomi, CPI yang turun di bawah ekspektasi memang bisa membebani posisi hawkish BoE di pertemuan berikutnya.
Dalam analisa forex terkait, kemerosotan CPI kali ini diperkirakan bisa memicu penurunan lebih lanjut GBP/USD. Lagipula, bullish Sterling yang berhasil meluncurkannya di atas level 1.3000 tidak didasari oleh fondasi meyakinkan.
Sebaliknya, analisa forex Fawad Razaqzada dari Forex.com meyakini jika Sterling akan melakukan rebound tak lama lagi. Meski tercatat sebagai penurunan pertama dalam 4 bulan terakhir, hasil mengecewakan CPI Inggris bukanlah katalis yang bisa memicu pelemahan signifikan. “Perolehan ini hanya merangkum data satu bulan terakhir. Belum lagi, harga minyak telah kembali naik dalam beberapa minggu terakhir. Jadi menurut saya, pelemahan CPI hanya akan berlangsung sementara,” ungkap Razaqzada dalam analisa forex terkait.
Selain itu, ia juga mempertimbangkan sentimen BoE sebagai alasannya untuk tetap meyakini bullish GBP/USD. Menurutnya, BoE selama ini sangat toleran terhadap kenaikan harga-harga dan memperhitungkan faktor-faktor temporer. Jadi kurang tepat rasanya jika mereka akan langsung merespon penurunan CPI yang baru terjadi sekali dalam beberapa bulan terakhir. Di samping itu, para pembuat kebijakan di BoE lebih mengedepankan pertumbuhan gaji ketimbang fluktuasi inflasi.
Analisa Forex Teknikal GBP/USD
Melengkapi pandangan optimisnya, analis Forex.com menyertakan grafik berikut untuk memperkuat proyeksi dari sisi teknikal:
Pada chart weekly GBP/USD di atas, harga tampak masih berada dalam pergerakan bullish. Anjloknya CPI belum mampu menarik harga turun dari level kunci 1.3000 yang baru tercapai minggu lalu. Ketika analisa forex ini ditulis, Sterling sedang menguji level 1.3025 yang berpeluang menjadi support terbaru.
Perkiraan analis Forex.com untuk kemungkinan bullish berkisar di range 1.3240-1.3445. Sementara untuk proyeksi sebaliknya, analisa forex dari Fawad Razaqzada mengukur potensi penurunan GBP/USD di bawah level 1.3000 jika harga membentuk pola reversal.