Analisa Forex GBP/USD: Masih Tertekan Pasca Klarifikasi Theresa May

Analisa Forex

Poundsterling kemarin (10/1) dihantam oleh pernyataan Theresa May, yang dianggap mengkonfirmasikan rencana pemerintah Inggris untuk mengesampingkan akses ke pasar tunggal demi memperjuangkan masalah imigrasi. Memasuki hari baru, Cable tampak belum sanggup memulihkan diri dari level rendah 10 minggunya. Akankah proyeksi GBP/USD masih bearish dalam beberapa waktu ke depan? Ulasan analisa forex fundamental dan teknikal berikut ini akan menjawab persoalan tersebut.

Analisa Forex Fundamental GBP/USD
Selepas melontarkan pernyataan kontroversial yang mengguncang berita dan analisa forex Sterling, Theresa May diketahui menyalahkan interpretasi media karena dianggapnya telah salah paham. “Saya tergoda untuk mengatakan bahwa pihak-pihak yang salah mengartikan ucapan saya adalah mereka yang memberitakan bahwa saya telah berbicara tentang hard Brexit. Padahal saya sama sekali tidak menerima istilah soft dan hard Brexit sedari awal,” demikian klarifikasinya.

Perdana Menteri yang menggantikan David Cameron itu kemudian menekankan bahwa “yang kami (pemerintah) upayakan saat ini adalah mendapat kesepakatan terbaik demi kesejahteraan Inggris, dalam lingkup perdagangan dan kerjasama dengan pasar tunggal Uni Eropa.”

Sebagai perbandingan, Theresa May mengungkapkan dalam wawancara sebelumnya jika Brexit adalah soal mencapai titik hubungan yang tepat, dimana hubungan tepat itu adalah (bagi Inggris) untuk bisa mengontrol daerah perbatasan dan hukum sendiri.

Menanggapi polemik Brexit yang masih jadi gonjang-ganjing di Negeri Ratu Elizabeth, Kanselir Jerman Angela Merkel kembali menegaskan bahwa akses ke pasar tunggal akan dibatasi jika Inggris tidak menerima kebijakan four freedoms Uni Eropa. Sebagaimana diulas dalam artikel dan analisa forex yang bersangkutan dengan Brexit, four freedoms meliputi kebebasan sirkulasi barang, penduduk, jasa, dan modal lintas negara.

Menyindir kebimbangan Inggris, Merkel mengungkapkan bahwa “suatu negara tak bisa memanfaatkan negosiasi Brexit sebagai ajang latihan untuk bersikap pilih-pilih. Hal itu akan mempengaruhi 27 negara anggota lain dan kami tak bisa membiarkannya terjadi.”

Tak pelak, tarik ulur perkara Brexit sangat membebani pergerakan Sterling. Analisa forex untuk mata uang tersebut pun belum menunjukkan prospek cerah dalam waktu dekat. Apabila May mampu menegaskan posisinya untuk memperhitungkan kepentingan Inggris di pasar tunggal, maka Poundsterling akan mendapat harapan baru. Akan tetapi, hal itu semakin jauh dari kenyataan mengingat komentar-komentar Theresa May akhir-akhir ini makin bernada positif untuk langkah hard Brexit.

Analisa Forex Teknikal GBP/USD
Pasca terperosok hingga 1.12% ke 1.2146, Sterling diprediksi akan menuntaskan pergerakan bearish secara teknikal. Analisa forex Kristina Leonova menunjukkan harga di time frame harian yang bergerak mendekati support kunci.

analisa forex gbpusd 10 januari

Dengan indikasi RSI yang juga menunjukkan pelemahan, dapat disimpulkan jika momentum juga sedang menurun dan berpeluang besar membawa harga menuntaskan kemerosotannya. Ditambah lagi, support terdekat GBP/USD merupakan batas penting yang sudah beberapa kali teruji sejak Oktober 2016 silam. Dengan demikian, analisa forex teknikal GBP/USD kali ini sejalan dengan outlook fundamental yang memberikan forecast bearish untuk Pound.