Tak seperti biasanya, para pelaku pasar akan disibukkan di hari Minggu, karena pada 4 Desember 2016, rakyat Italia akan berpartisipasi dalam referendum konstitusional yang menentukan arah kebijakan negara selanjutnya, sekaligus nasib kelangsungan pemerintah saat ini. Analisa forex terus berdatangan meski di akhir pekan, untuk memberikan outlook fundamental maupun teknikal EUR/USD terkait event fundamental yang dikhawatirkan bisa menjadi Brexit jilid 2 itu.
Salah satu analisa forex dari Marketsquawkbox kemudian memaparkan telaah menyeluruh tentang kemungkinan-kemungkinan seputar referendum Italia, bahkan potensi paritas yang bisa saja terjadi apabila pihak “No” memenangkan referendum. Seperti apakah ulasan analisa forex itu selengkapnya? Mari simak detailnya di bawah ini.
Analisa Forex Fundamental EUR/USD
Dalam berbagai liputan berita maupun analisa forex dalam waktu dekat ini, banyak trader sekilas memahami jika kegagalan referendum akan berujung pada kejatuhan EUR/USD. Namun sebenarnya, situasi yang mendasari referendum Italia tidaklah segamblang itu.
Pertama-tama, Perdana Menteri Matteo Renzi telah cukup lama mendesak paket reformasi yang bisa menekan pengaruh salah satu parlemen paling berkuasa di Italia. Alasannya, kebijakan tersebut bisa mengurangi korupsi dan memperbaiki efisiensi kinerja pemerintah.
Jika memang tujuannya baik, lalu mengapa banyak pihak mengkhawatirkan jika pihak “No” akan berkuasa? Hal itu rupanya berkaitan dengan risiko lengsernya Renzi jika referendumnya ditolak. Dalam skenario tersebut, celah kekosongan bisa diisi oleh partai MS5 yang dikenal sangat menentang kebijakan Five Star Movement dari Uni Eropa.
Jadi apabila partai yang ternyata dipimpin oleh seorang mantan komedian itu berkuasa, Italia diperkirakan bakal menggagas langkah menuju “Italeave” atau “Italexit”, mengikuti Inggris yang sebelumnya sudah menghebohkan dunia dengan keputusan Brexit-nya.
Setelah 2 kali dikejutkan oleh pilihan rakyat yang secara umum dapat diartikan menolak keberadaan para pendatang (Brexit dan kemenangan DOnald Trump dalam Pemilihan Presiden AS), pasar kini tak ingin gegabah mengantisipasi hasil sebuah referendum. Kewaspadaan ini bahkan sudah tampak dalam berberapa hari terakhir ini.
Obligasi 2 tahunan Jerman merosot hingga ke -0.738%, 33 poin lebih rendah dari deposit rate ECB yang ditetapkan pada kisaran -0.30%. Padahal, bunga obligasi dunia saat ini tengah melambung tinggi akibat ‘Trump Bump’.
Bila pihak “no” benar-benar memenangkan referendum, maka ada kemungkinan harga akan semakin terbenam. Apalagi, dampak Italeave bisa memicu kenaikan pamor partai-partai dengan sentimen serupa pada pemilihan Jerman dan Prancis 2017 mendatang.
Jika referendum Italia gagal, EUR/USD diperkirakan bisa bergejolak sampai ke 1.0850 karena terbawa aksi “sell the rumor, buy the fact”. Namun apabila reformasi kebijakan Renzi secara mengejutkan disetujui, maka EUR/USD bisa melesat hingga ke 1.10 atau bahkan 1.12. Walaupun demikian, trend secara garis besar masih akan berada dalam sentimen bearish.
Baik skenario “no” maupun “yes” sama-sama berpotensi membawa Euro lebih dekat ke paritas. Di tahap ini, hanya sell-off besar-besaran di pasar saham AS-lah yang mampu membantu EUR/USD kembali mencapai kisaran 1.15.
Analisa Forex Teknikal EUR/USD
Tak jauh berbeda dengan outlook fundamental, analisa forex dari pengamatan teknikal pun menggambarkan kemungkinan sell-off EUR/USD menuju paritas. Chart monthly berikut ini memberikan deskripsi lebih lanjut tentang prospek tersebut:
Dari grafik di atas, tampak support terkini terbentuk dari garis trend line yang berada di area dekat paritas. Selain itu, level Fibo 61.8% terletak di 1.01158. Pola harga kini tengah membentuk bearish flag, dengan sebelumnya didahului oleh formasi top-top harga yang terus menurun, diikuti kemerosotan tajam sejak pertengahan tahun 2014 hingga Maret 2015.
Sejak periode Maret 2015, pergerakan harga terbatas di range sideways yang membentuk pola bearish flag. Jika support berhasil ditembus, maka EUR/USD bisa ambles hingga ke level 0.95 - 0.96.
Melihat pola penurunan pada formasi top harga dan situasi politis yang membayangi saat ini, sangat besar kemungkinan hal itu bisa terjadi. Sinyal paritas bisa berubah menjadi invalid hanya jika harga berhasil menutup level bulanan di area atas .