Dolar Masih Bullish Jelang Rapat BoE Dan ECB
Walaupun mengawali September dengan kurang meyakinkan, Dolar masih didukung oleh sentimen bullish di pekan ini. Bank of England (BoE) dan European Central Bank (ECB) akan menggelar pertemuan, tapi keduanya sama-sama diproyeksi tak mengubah kebijakan apapun. Di sisi lain, The Fed sudah hampir 100% menaikkan suku bunga pada pertemuannya akhir bulan ini. Perbedaan tersebut jelas membuat analisa forex untuk Dolar masih berpihak ke sisi bullish, meski kabar baik Brexit sempat mengangkat nilai Poundsterling dan menekan USD di awal pekan ini.
“Melihat bank sentral mayor lain yang enggan menaikkan suku bunga, sementara The Fed sudah hampir pasti melakukan Rate Hike, maka perbedaan ini akan lebih menguntungkan Dolar AS,” demikian uangkap Piotr Matys, ahli strategi forex di Rabobank. Menurutnya, pelemahan posisi net long Indeks Dolar di minggu pertama September ini hanya bersifat sementara. Analisa forex dari Matys juga mencermati kokohnya data ketenagakerjaan yang terbit Jumat (7 September) lalu, di mana NFP dan data upah berhasil melebihi ekspektasi, sementara tingkat pengangguran stabil di bawah 4%.
Sebagai informasi, Bank of England tidak mensinyalkan Rate Hike lebih lanjut, setelah pada bulan Agustus lalu menaikkan suku bunga Inggris dari 0.5% ke 0.75%. Bank sentral tersebut menginginkan kejelasan masalah Brexit sebelum membahas suku bunga yang lebih tinggi. Ekonom HSBC, Chris Hare, mengungkapkan bahwa Outlook pertumbuhan dan inflasi Inggris belum bisa diprediksikan, sehingga Rate Hike lanjutan BoE masih jauh dari pandangan. “Meski optimisme MPC BoE terbukti, kenaikan suku bunga mungkin baru bisa terwujud tahun depan, sehingga kemungkinannya akan ada jeda dalam beberapa bulan ke depan,” tutur Chris Hare dalam analisa forex yang dikutip di MarketWatch.
Baca juga : Dolar Naik, Euro Stabil Setelah Beberapa Kejutan dari ECB
Sementara itu, ECB masih akan menjalankan rencana tapering yang ditargetkan berakhir Desember tahun ini. Dengan demikian, wajar apabila tulisan analisa forex dari berbagai pakar tidak memprediksiknan apapun dari pengumuman ECB pekan ini. Jika masih menepati jalur tapering, ECB akan mengurangi pembelian aset sampai ke 15 miliar Euro di kuartal terakhir 2018. Sedangkan untuk suku bunga, prospek kenaikannya masih ditautkan di musim panas 2019. Selain itu, tak bisa dikesampingkan juga komitmen Mario Draghi yang menekankan jika program Quantitative Easing bisa diperpanjang apabila dibutuhkan.
“Secara keseluruhan, kami berpandangan jika ECB sedang berada dalam mode tunggu sebelum berupaya mengubah arah kebijakannya,” catat Nick Kounis dan Aline Schuiling dari ABN Amro, dalam ulasan analisa forex terkait manuver ECB selanjutnya.
Analisa Forex Teknikal Indeks Dolar
Di grafik H4, Indeks Dolar (DXY) tertahan dalam pergerakan sideways, dengan batas Resistance di area 95.75. Harga saat ini sudah tertutup dan bergerak di atas Fast MA 20 (garis biru), yang berhasil memotong Slow MA 50 (garis kuning) dari bawah ke atas sejak 4 September lalu.
Jika Dolar berhasil mempertahankan momentum di atas MA 20 saat ini, maka analisa forex untuk kenaikan selanjutnya bisa menargetkan area 95.56 (High 10 September), sebelum harga menggapai Resistance kuat 95.75.
Baca juga : Analisa Mingguan Dolar AS Pasca NFP 10-14 Sept 2018
Sebaliknya, jika Indeks Dolar kembali bearish dan berhasil melewati MA 20 serta MA 50, maka tak akan sulit bagi pergerakan harga untuk kembali menyusuri Support di 94.90. Melihat pergerakan MACD yang masih tak menentu, pasar terlihat belum menanunjukkan sentimen pasti yang bisa dimanfaatkan untuk mebaca peluang trading.
Dengan demikian, sebaiknya perhatikan katalis-katalis penting yang terjadi di minggu ini, termasuk rapat kebijakan BoE dan ECB yang bisa menggerakkan dua mata uang mayor pesaing Dolar AS secara signifikan, yakni Poundsterling dan Euro.