Pair EUR/USD termasuk favorit untuk bertrading bagi trader forex pemula maupun berpengalaman dari seluruh penjuru dunia. Analisa forex pair EUR/USD pun setiap hari selalu disediakan oleh banyak pihak. Namun, ada beberapa hal yang perlu diingat-ingat dalam analisa forex pair ini, agar trading bia sukses dan tidak gagal karena sebab sepele,
1. Amerika Serikat dan Euro adalah dua kawasan ekonomi terbesar dunia.
EUR/USD mewakili dua mata uang dari kawasan ber-ekonomi terbesar di dunia. Banyak perusahaan multinasional memiliki kebutuhan untuk selalui melakukan lindung nilai (hedging) dan setiap diantaranya hampir selalu memiliki bisnis di dua benua atau lebih. Karenanya, likuiditas dan pergerakan pair EUR/USD selalu tinggi, menyediakan banyak peluang bagi trader untuk profit sepanjang hari. Alasan yang sama juga membuat pair EUR/USD ideal ditradingkan oleh pengguna gaya apapun, baik scalping, day trading, swing trading, maupun news trading. Pair ini hanya tak cocok untuk arbitrase karena selisih Bid/Ask yang sangat sempit.
2. Dolar AS, mata uang paling vital di dunia.
Dalam perdagangan internasional, biasanya dikenal “reserve currency”, atau mata uang devisa, yang digunakan oleh suatu negara dalam transaksi barang, modal, dan jasa. Dalam hal ini, Dolar AS merupakan mata uang cadangan utama dunia. Terlebih lagi, harga komoditas-komoditas penting seperti emas dan minyak pun umumnya dipantau dan dinyatakan dalam bentuk Dolar.
Bagi trader, semua ini menggambarkan betapa pentingnya mengetahui kondisi fundamental umum Amerika Serikat. Kabar fundamental penting dari Paman Sam bisa seketika melonjakkan pair EUR/USD maupun menjatuhkannya. Pastikan untuk selalu memantau Kalender Forex sebelum bertrading atau melakukan analisa forex berkala.
3. Euro, Mata Uang 19 Negara.
Umumnya mata uang di dunia dirancang untuk digunakan oleh satu negara saja, kecuali Euro. Euro berniat menyatukan negara-negara di benua Eropa dalam kesatuan moneter yang sama. Status kesatuan politik dan moneter yang ditargetkan oleh para penggagas persatuan Eropa ini membuat Euro rawan terimbas isu-isu disintegrasi, bukan hanya dari dalam kawasan Euro saja melainkan dari Uni Eropa dan masing-masing negara. Diantaranya adalah rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa, hasrat beberapa partai ekstrim kanan di Italia, Perancis, dan Belanda untuk keluar dari Zona Euro, dan seterusnya. Setiap kali sinyal instabilitas politik dianggap cukup relevan dan signifikan oleh pasar, maka Euro akan cenderung melemah.
4. Kondisi ekonomi setiap negara pengguna Euro turut berpengaruh
Bagi pair EUR/USD, bukan hanya kondisi umum ekonomi Amerika Serikat dan Zona Euro saja yang bisa berpengaruh, melainkan juga masing-masing negara anggota Zona Euro, yaitu: Austria, Belgia, Siprus, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Portugal, Slovakia, Slovenia, dan Spanyol. Diantara semuanya, data negara ekonomi terbesar yang paling diamati adalah dari Jerman, Perancis, Italia, dan Spanyol.
Tak jarang pair EUR/USD mengalami gejolak semata karena data ekonomi dari Jerman saja. Apalagi bila perubahan-perubahan substansial terjadi dalam data tentang sektor jasa dan manufaktur. Ketika aktivitas ekonomi di Zona Euro menunjukkan tanda-tanda menguat, maka Euro pada umumnya terapresiasi; sedangkan bila melambat, maka Euro akan cenderung terdepreasiasi.
5. Penting: Perbedaan arah kebijakan moneter.
Isu utama yang mempengaruhi analisa forex pair EUR/USD pada dasarnya adalah perbandingan kondisi ekonomi relatif antara dua wilayah. Dalam kondisi normal, perekonomian AS yang melaju cepat akan memperkuat Dolar, sedangkan ekonomi Eropa yang tumbuh kuat akan mendorong Euro naik. Salah satu indikasi kekuatan relatif kedua negara adalah tingkat suku bunga-nya. Ketika suku bunga AS (FED rate) lebih tinggi dibanding suku bunga negara-negara Eropa, maka Dolar biasanya terapreasiasi. Sedangkan ketika suku bunga Zona Euro lebih tinggi, maka Dolar biasanya melemah.
Walaupun hal ini bukanlah suatu hukum mutlak dan bisa berubah tergantung situasi, tetapi jelas bahwa trader pair EUR/USD patut memperhatikan manuver-manuver bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/FED) maupun Zona Euro (European Central Bank/ECB). Perbedaan arah kebijakan moneter yang dicanangkan kedua bank sentral bisa mengkiaskan bias pair EUR/USD ke depan.