Pengumuman kebijakan dari bank-bank sentral akan mendominasi kalender ekonomi dalam analisa forex minggu ini. Tak banyak rilis laporan ekonomi, tapi bagi trader USD tampaknya perlu memperhatikan data ISM untuk jasa sektor, serta rilis angka terbaru untuk sentimen konsumen.
Dari sekian banyak pengumuman bank sentral dan data ekonomi yang siap meramaikan analisa forex minggu ini, ada 5 event krusial yang diperkirakan bisa menjadi penggerak harga di pasar forex.
1. Rapat ECB
Bank Sentral Eropa dijadwalkan menggelar rapat terakhirnya di tahun 2016 pada hari Kamis mendatang (8/12). Dalam catatan berbagai analisa forex untuk pekan ini, para pengamat sebenarnya tak mengharapkan banyak perubahan kebijakan dari pertemuan tersebut. Namun demikian, konferensi pers Mario Draghi yang digelar tepat setelahnya akan sangat penting untuk diperhatikan.
Berkaca pada pengalaman-pengalaman terdahulu, pernyataan Mario Draghi selalu disimak untuk mendapat kejelasan tentang pertimbangan kebijakan ECB yang berkaitan dengan program pembelian asetnya. Ditargetkan berlangsung hingga Maret tahun depan, banyak pihak kini mulai menafsirkan kemungkinan ekstensi program itu, melebihi batas pemberlakuan sampai di bulan Maret saja.
Jika komentar Draghi nantinya bernada dovish, maka pasar akan menginterpretasikannya sebagai peluang perpanjangan program QE. Tak ayal, Euro akan mendapat tekanan dari pernyataan tersebut.
2. Pidato William Dudley
Sebelum gelaran rapat ECB, pantauan-pantauan di analisa forex sudah akan mendapat materi dari pidato William Dudley di awal pekan. Ya, Presiden Fed New York tersebut memang akan mengungkapkan komentarnya tentang outlook ekonomi makro pada hari Senin (5/12) di New York.
Pidato tersebut kemudian akan diikuti oleh pernyataan Presiden Fed Chicago Charles Evans, dan komentar dari pimpinan Fed St. Louis James Bullard. Pernyataan-pernyataan para tokoh The Fed menjadi salah satu sorotan utama karena pasar sedang mengantisipasi kebijakan suku buga Bank Sentral AS tersebut, yang akan dibahas dan dipastikan pada pertemuan 13-14 Desember 2016.
3. Rilis Data Non-Manufaktur AS
ISM akan mempublikasikan PMI non-manufaktur untuk bulan November pada hari Senin. Forecast untuk data tersebut memprediksikan kenaikan ke poin 55.4, dari capaian 54.8 di bulan Oktober.
Selain laporan dari ISM, satu lagi data ekonomi penting AS yang patut dimonitor dalam analisa forex adalah angka preliminary untuk sentimen konsumen. Dipublikasikan oleh University of Michigan, laporan yang mengukur minat belanja konsumen tersebut akan diturunkan di hari Jum’at.
4. Rapat Bank Sentral Kanada (BoC)
Analisa forex pekan ini tampaknya juga perlu memperhatikan pertemuan para anggota dewan Bank of Canada, yang dijadwalkan berlangsung pada hari Rabu (7/12). Tak ada proyeksi perubahan terhadap kebijakan suku bunga Bank Sentral tersebut, tapi market tetap perlu mewaspadai rencana BoC, yang terus saja mempertimbangkan rencana pemotongan suku bunga untuk ketiga kalinya dalam waktu 2 tahun terkahir.
Sebagai informasi, rapat Bank of Canada kali ini digelar setelah tingkat pengangguran terkonfirmasi turun ke poin 6.8%, dan pekerjaan bertambah sebanyak 10,700 di bulan November.
5. Rapat Bank Sentral Australia
Tak jauh berbeda dengan BoC, Reserve Bank of Australia juga tak diprediksikan bakal mengubah tingkat suku bunganya, yang saat ini masih berada di tingkat rendah 1.5%. Dalam rapat yang akan berlangsung hari Selasa (6/12) nanti, RBA bakal membahas rencana kebijakan berdasarkan hasil terbaru dari data-data ekonomi Australia yang cukup beragam.
Selain mencermati keputusan RBA, analisa forex untuk Dolar Australia juga bisa fokus memperhatikan rilis data PDB di hari Rabu. Ekspektasi analis untuk laporan tersebut sedikit positif, karena menunjukkan pertumbuhan kecil dari raihan di periode sebelumnya.