4 Poin Penting Dalam Analisa Forex Minggu Ini

Analisa Forex

Pasar finansial global akan terus fokus menyimak rilis data penting dari AS untuk mengukur kesiapan negeri tersebut dalam menghadapi proyeksi kenaikan suku bunga. Dari beberapa laporan ekonomi yang dijadwalkan, retail sales di hari Jum’at mendapat sorotan utama dalam analisa forex USD untuk pekan ini (9-13 Januari 2017).

Namun demikian, masih ada beberapa event berdampak tinggi lain yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar dalam analisa forex mingguan. Apa sajakah itu?

4 poin penting analisa forex mingguan

1. Retail Sales AS Dan Laporan Ekonomi Lain Dalam Analisa Forex USD
Departemen Perdagangan Amerika Serikat akan mempublikasikan data penjualan ritel Desember pada hari Jum’at (13/1), pukul 8:30 waktu setempat. Konsensus analis memperkirakan adanya lonjakan dari 0.1% ke 0.7%, dengan core sales diproyeksi merangsek naik ke 0.5%, melanjutkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencatatkan progres positif ke 0.2%.

Peningkatan retail sales secara berkala merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, penurunan data penjualan retail menjadi salah satu sinyal pelemahan ekonomi. Di samping retail sales, akan ada rilis initial jobless claims, PPI, dan sentimen konsumen yang akan menghiasi analisa forex USD minggu ini.

2. Pidato Pejabat The Fed
Selain rilis data ekonomi, beberapa anggota The Fed juga dijadwalkan untuk berpidato sepanjang pekan ini. Topik yang akan digali oleh para pengamat dalam analisa forex mereka tidak lain adalah mengenai kemungkinan peningkatan suku bunga AS dalam beberapa bulan ke depan.

Di hari Senin (9/1), Presiden Fed Boston Eric Rosengren dan Dennis Lockhart dari Fed Atlanta akan mendapat giliran pertama. Event itu kemudian berlanjut di hari Kamis (12/1), dengan Patrick Harker (Presiden Fed Philadelphia), Charles Evans (Presiden Fed Chicago), Lockhart, James Bullard (Presiden Fed St. Louis), dan Rob Kaplan (Presiden Fed Dallas) muncul sebagai tokoh-tokoh yang berbicara di depan publik.

Sebagai acara pamungkas, Janet Yellen akan tampil berpidato di Washington D.C. pada hari Kamis. Walaupun sudah disiratkan pasca rapat FOMC Desember lalu, pasar masih ragu jika proyeksi 3 kali kenaikan suku bunga untuk tahun 2017 akan benar-benar terlaksana. Sebaliknya, analisa forex yang memperhitungkan data Fed Rate Monitor Tool mengisyaratkan jika investor memilih “jalur aman” dengan hanya memperkirakan 2 kali rate hike

3. Konferensi Pers Donald Trump
Sebelum pernyataan Yellen di hari Kamis, Presiden AS terpilih, Donald Trump, akan tampil di konferensi pers pada hari Rabu (11/1). Investor akan menantikan petunjuk lebih lanjut tentang janji-janjinya yang berkaitan dengan reformasi pajak, belanja fiskal, deregulasi, serta kecenderungan politis untuk China dan ekonomi dalam negeri.

konferensi pers donald trump

Dengan statusnya sebagai katalis yang bermain dominan dalam reli Dolar AS, pasar masih mengharapkan sinyal lanjutan dari Trump untuk melanjutkan sentimen bullish mereka. Meski demikian, belum ada outline jelas mengenai kebijakan ekonominya. Padahal, pemerintahan Trump sudah akan berlaku efektif pada 20 Januari mendatang. Hal itupun tak pelak menumbuhkan kecemasan yang akhirnya turut melemahkan pergerakan USD pada pekan lalu. Apakah kekhawatiran itu akan menjadi pemicu reversal Dolar AS, atau sekedar terwujud dalam bentuk koreksi, semuanya bisa bergantung pada petunjuk yang dilontarkan Donald Trump Rabu nanti.

4. Data Perdagangan China
Faktor terakhir untuk analisa forex minggu ini berasal dari Negeri Tirai Bambu. Neraca perdagangan China akan dirilis di hari Jum’at (13/1), dengan surplus November diproyeksi melebar dari 44.6 miliar USD ke 46.5 miliar USD. Laporan ekspor (y/y) diekspektasi turun 3.5%, sementara angka impor diyakini meningkat 2.7%, setelah di bulan November naik sebanyak 6.7%.