4 Hal Penting Dalam Analisa Forex Pair USD/JPY

Analisa Forex

4-hal-penting-dalam-analisa-forex-pair-usdjpy

Pair USD/JPY termasuk salah satu pair forex yang paling disukai oleh trader pemula sekaligus menjadi favorit trader berpengalaman karena tipisnya spread bid/ask, likuiditas yang tinggi, dan aktif hampir sepanjang hari. Pamornya kurang lebih setara dengan pair EUR/USD dan GBP/USD. Untuk membuat analisa forex dan bertrading pair ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Jam Trading Pair USD/JPY Terbaik Bukan Di Sesi Tokyo
Pada umumnya, perdagangan di pasar forex memang berlangsung 24 jam non-stop, tetapi suatu mata uang yang diperdagangkan di pasar forex memiliki jam sibuknya sendiri-sendiri. Ketika sesi London, maka pair Euro, Pounds, dan Franc, akan lebih aktif ditradingkan. Sedangkan ketika sesi Amerika, maka giliran USD dan CAD yang ramai diperjualbelikan.

Dalam hal ini, USD/JPY unik karena baik Yen maupun Dolar merupakan mata uang paling banyak ditradingkan di dunia, sedangkan area-nya meliputi Asia dan Amerika. Karenanya, volatilitas cenderung tinggi sepanjang hari dengan pengecualian periode 3-4 jam sebelum sesi Tokyo dibuka. Lebih khas lagi, jam trading paling sibuk pair ini ternyata bukan di sesi Tokyo, melainkan antara pukul 12:00-16:00 GMT ketika overlap sesi London dan New York.

2. Yen Jepang Termasuk Mata Uang Safe Haven
Perekonomian Jepang merupakan salah satu ekonomi terbesar dan tertua di dunia. Meskipun selama lebih dari dua dekade terakhir ini Jepang mengalami stagnasi dan dilanda kemelut akibat rendahnya angka kelahiran, tetapi negeri ini tetap menjadi asal berbagai penemuan dan inovasi terpenting di dunia, juga memiliki industri besar dengan angkatan kerja yang sangat terlatih dan terdidik. Termasuk penting untuk dicatat adalah fakta bahwa meski ekspornya secara aktual menurun, tetapi Current Account (Neraca Berjalan)-nya tinggi sekali dan posisi Current Account-to-GDP nyaris selalu positif.

Di pasar keuangan, Yen banyak dijadikan mata uang perantara untuk pembelian aset-aset yang dianggap aman dan dianggap sebagai salah satu mata uang safe haven bersama Franc Swiss dan Dolar AS. Karenanya, permintaan akan Yen seringkali tidak selaras dengan kondisi fundamental negeri, melainkan hanya karena pasar membutuhkan aset safe haven di masa-masa bergejolak ketika unsur-unsur ketidakpastian meningkat. Faktor ini seringkali mendorong JPY untuk menguat melampaui basis fundamentalnya. Atau dengan kata lain, meski kondisi ekonomi Jepang stagnan, tetapi JPY bisa menguat semata-mata karena posisinya sebagai mata uang safe haven. Walaupun, dengan kondisi ekonomi Jepang yang kian menurun, maka banyak pihak mempertanyakan sampai kapan status ini akan mampu disandang oleh Yen.

3. Faktor-faktor Ekonomi Yang Mempengaruhi USD/JPY
Walau nilai tukarnya tak selalu selaras dengan fundamental, tak berarti kita bisa mengabaikan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi USD/JPY. Sebagaimana pada pair-pair forex mayor lainnya, faktor ekonomi yang paling mempengaruhi pair USD/JPY terutama adalah berita-berita dari Amerika Serikat, seperti GDP, Laporan Ketenagakerjaan, Inflasi, Retail Sales, dan lain sebagainya. Dari sisi Jepang, laporan ekonomi penting diantaranya GDP, Produksi Industri (Industrial Production), Inflasi, Neraca Dagang (Trade Balance), dan hasil survey TANKAN.

Survey TANKAN pada dasarnya mirip indeks keyakinan bisnis. Namun, itu tak hanya perlu diperhatikan oleh pengusaha saja. Bagi para trader forex yang memperjualbelikan Yen, survei TANKAN wajib diperhatikan karena sering memicu pergerakan signifikan di pasar mata uang maupun saham Jepang.

4. Carry Trade Favorit: Sell Yen
Carry Trade adalah teknik trading dimana trader berupaya mendapatkan keuntungan dari selisih suku bunga yang didapat saat melakukan transaksi antar mata uang, bukan hanya dari selisih harga buy dan sell saja. Karena targetnya adalah selisih suku bunga, maka Carry Trade terjadi diantara mata uang-mata uang dengan suku bunga sangat rendah dan sangat tinggi. Yen Jepang sering jadi target Sell dalam transaksi Carry Trade karena kebijakan bank sentral-nya (Bank of Japan/BoJ) menetapkan suku bunga sangat rendah.

Pada November 2016, suku bunga acuan Jepang adalah 0%. Padahal, suku bunga negara-negara mayor lainnya seperti Australia 1.5%, New Zealand 1.75%, Kanada 0.5%, Amerika Serikat 0.5% (dan akan dinaikkan lagi dalam waktu dekat). Suku bunga rendah Jepang saat ini tak kalah dari Zona Euro 0% dan Swiss -0.75%, tetapi sudah diberlakukan lebih awal dengan proyeksi masa berlaku ke depan jauh lebih lama lagi.

Carry trade dapat mempengaruhi permintaan akan Yen Jepang di masa-masa tenang maupun volatile. Namun, suku bunga dapat diubah-ubah oleh bank sentral dari waktu ke waktu dan Carry Trade akan semakin jarang dilakukan jika selisih suku bunga antar negara makin menyempit.